JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus menggulirkan pembinaan dan pembekalan para dai/ daiah, dan tokoh agama yang akan berceramah di tengah masyarakat.
Kali ini program yang disebut penguatan kompetensi penceramah angkatan III dilaksanakan Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat. Hadir dalam acara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi.
Wamenag dalam sambutan pembukaan mengatakan, kehadiran dai/ daiah sekarang ini dituntut lebih milenial di beberapa aspek, mengingat generasi muda kita saat ini cenderung menerima segala hal jika dibungkus secara milenial.
"Sehingga, cara dan metode penyampaian serta wawasan penceramah sangat menentukan tersampaikannya materi dakwah kepada para milenial," ujar Zainut yang juga wakil ketua umum MUI.
Baca juga: Kemenag Waspadai Potensi Konflik Beragama di Tengah Pandemi
Wamenag mengingatkan bahwa permasalahan keumatan semakin beragam. Hal paling nyata adalah gencarnya arus informasi dari luar yang dalam beberapa sisi justru potensial merusak tatanan keberagamaan bangsa Indonesia.
"Hal itu menjadi tantangan bersama. Sebagai penceramah dan dai, sudah seharusnya kita hadir dan memberi solusi terhadap ghirroh atau semangat keberagamaan umat,” pesannya.
Wamenag juga mengapresiasi kiprah para dai/ daiah dan tokoh agama dalam proses pembinaan keumatan. Menurutnya, agama dan berbagai perangkatnya adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Para Penceramah Diminta Perkuat Literasi Dalam Berdakwah
Zainut mengatakan, Kemenag telah menggariskan pembinaan keumatan sebagai bagian penting pembangunan nasional. Kebijakan tersebut tercatat dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Agama 2020-2024. Setidaknya terdapat 3 (tiga) isu penting terkait pembinaan keumatan.
Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama mendapat atensi dan dukungan yang besar dari pimpinan ormas Islam di Jawa Barat. Wamenag mengapresiasi dukungan dan peran tokoh agama, khususnya di Jawa Barat. (johara/ys)