FGD Pos Kota: Awak Upas Dishub DKI Beberkan Suka Duka Jalani Misi Kemanusiaan Covid-19

Minggu 15 Nov 2020, 20:33 WIB
FGD Pos Kota bersama Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas). (Ifand)

FGD Pos Kota bersama Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas). (Ifand)

Hendy, 29, pramudi bus sekolah yang pada Oktober lalu dinyatakan terpapar Covid-19 setelah pekerjaannya mengantar tenaga kesehatan. Begitu tetangganya tahu ia terkonfirmasi, tetangganya pun meminta ia angkat kaki dari rumah kontrakan.

"Kala itu sedih banget, semua nggak seperti yang dibayangkan. Karena saat itu warga tak bisa menerima saya dan mengusir dari kontrakan," ujarnya.

Kebingungan atas apa yang ia alami, akhirnya membuatnya melaporkan kejadian itu ke atasannya. Petugas pun akhirnya mengevakuasi dirinya bersama sang istri ke kantor Upas untuk menjalani isolasi mandiri sebelum di kirim ke wisma atlet

 "Sampai akhirnya dari kantor datang ke kontrakan dan memberikan edukasi akan Covid-19. Bahkan rumah saya pun di semprot," tuturnya.

Baca juga: Di FGD Pos Kota, Lurah Petukangan Selatan ke Warga: Libur Panjang Sebaiknya di Rumah Saja

Atas hal yang terjadi itu, Hendy pun berpesan kepada seluruh masyarakat yang ada agar kejadian yang dialaminya tak menimpa orang lain. Karena seharusnya, orang yang terpapar itu harus selalu diberikan semangat untuk bekal dirinya melawan penyakit berbahaya itu.

"Pesan saya jangan sampai menjatuhkan yang terpapar, berikan semangat bagi mereka. Kami yang terpapar perlu dukungan semangat untuk terus menjalani hidup," ungkapnya.

Lain halnya dengan Abdul Wahid, 31, pramudi lain yang awalnya terpapar tak mengabarkan ke istri dan keluarga. Hal itu dilakukan untuk melindungi keluarganya lantaran anaknya yang masih berusia 9 bulan.

"Saya nggak mau ngabarin istri saya, saat itu saya nggak mau pulang karena saya terkonfirmasi," tuturnya.

FGD Poskota Bersama Upas Dishub DKI Jakarta. (Ifand)

Namun, hal itu malah ditentang atasannya yang meminta untuk segera mengabarkan hal tersebut. Dan sebelum diisolasi ke wisma atlet, ia pun meminta untuk melihat anak dan istrinya dari jarak aman.

"Saat itu saya cuma bisa nangis saja, karena saya ingin menjaga keduanya agar tetap sehat," kenangnya.

Sementara itu, kasatpel pelayanan Upas, Ngasri menambahkan, semua yang dijalankan awak bus merupakan perjuangan mereka ditengah pandemi Covid-19. Pihaknya pun harus memberikan pelayanan terbaik bagi awak bus.

Berita Terkait

News Update