DPR: Wacana Vaksinasi Jangan Jadi Euforia dan Protokol Kesehatan Justru Ambyar

Minggu, 15 November 2020 15:05 WIB

Share
DPR: Wacana Vaksinasi Jangan Jadi Euforia dan Protokol Kesehatan Justru Ambyar

JAKARTA - Pemerintah telah meminta otorisasi darurat untuk memulai kampanye vaksinasi massal pada akhir 2020. Jika BPOM menyetujui, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang meluncurkan vaksin Covid-19.

Dalam wawancara dengan media asing, Presiden Joko Widodo mengatakan sudah ada rencana lanjutan untuk mendistribusikan vaksin ke seluruh negeri.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah melakukan proses edukasi publik dengan baik dan jelas agar masyarakat tidak mengalami euforia dan salah paham.

"Vaksinasi tidak berarti bebas Covid-19. Pemerintah harus mengedukasi masyarakat dan  mengantisipasi terjadinya euforia. Jangan sampai kampanye vaksinasi massal membuat  penerapan protokol kesehatan jadi ambyar," ujarnya dalam keterangan media, Minggu, (15/11/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19 Siapkan Dua Skema Vaksinasi Subsidi dan Mandiri

Menurut Netty, protokol kesehatan tetap harus diperketat dan upaya 3T, testing, tracing dan treatment  harus terus ditingkatkan.

"Kita tidak ingin karena euforia vaksin maka kebiasaan 3M yang membuat masyarakat hidup lebih sehat, lebih disiplin, lebih patuh dan lebih bersih  ditinggalkan. Adalah tugas pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan edukasi publik," tambahnya.

Bukan cuma euforia yang perlu diantisipasi, ujar Netty,  tapi juga kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat tentang vaksinasi.

"Jangan sampai masyarakat menolak, bahkan secara sinisme meminta agar para pejabat dan anggota DPR dulu yang diujicoba karena informasi tentang keamanan, efek samping, uji klinis dan kehalalan vaksin tidak disampaikan dengan baik kepada masyarakat," jelasnya.

Baca juga: Organisasi Profesi Kedokteran Minta Pemerintah Tidak Buru-buru Laksanakan Vaksin Massal Covid-19

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar