ADVERTISEMENT

Organisasi Profesi Kedokteran Minta Pemerintah Tidak Buru-buru Laksanakan Vaksin Massal Covid-19

Kamis, 12 November 2020 12:15 WIB

Share
Organisasi Profesi Kedokteran Minta Pemerintah Tidak Buru-buru Laksanakan Vaksin Massal Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –  Anggota  DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay, meminta Pemerintah tidak buru-buru melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia pada bulan Desember ini. 

"Saya sangat setuju dengan saran, masukan, dan pertimbangan organisasi-organisasi profesi, seperti  Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang minta secara terbuka agar Pemerintah tidak terburu-buru melaksanakan vaksinasi massal kepada masyarakat," terang Saleh di Jakarta, Kamis (12/11/2020). 

Anggota DPR dari Dapil Sumatera Utara II ini menambahkan,  organisasi profesi kedokteran tersebut  tidak sembarangan memberikan pendapat.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Ariza Ngaku Siap Disuntik Vaksin Covid-19

"Mereka sudah mengkaji dari berbagai aspek. Karena itu, sangat perlu didengar dan ditindaklanjuti," papar Saleh. 

Sebab itu, pinta Saleh, Pemerintah diminta untuk mendengar dan memperhatikan masukan dan saran dari beberapa organisasi profesi kedokteran, terkait dengan rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia bulan Desember ini. 

"Organisasi-organisasi tersebut telah menyampaikan secara terbuka agar pemerintah tidak terburu-buru melaksanakan vaksinasi massal kepada masyarakat," tegas dia. 

Baca juga: PKS: Pemerintah Harus Prioritaskan Tenaga Medis dan Warga Zona Merah Divaksin Covid-19

Saleh menjelaskan mereka menginginkan adanya jaminan keamanan, imunogenitas, dan efektivitas vaksin sehingga mampu memberikan rasa aman di tengah masyarakat. 

Sejalan dengan itu, pemerintah juga diminta untuk mengikuti perkembangan pengadaan vaksin covid-19 di negara lain.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT