TANGERANG - Keluarga almarhum Nesin, Kepala Desa Lebak Wangi, menyatakan masih berduka. Pihak keluarga masih enggan mengeluarkan pernyataan, terkait meninggalnya Nesin yang nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri.
Seperti diberitakan, Nesin, kepala desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, tewas gantung diri di samping rumahnya yang berada di Kampung Ceger RT.006/002 Desa Lebak Wangi, pada (5/11/2020) pukul 8.45 WIB.
Berdasarkan pantauan poskota.co.id di lokasi tampak keluarga tiga karangan bunga terletak di depan rumah almarhum. Para keluarga duduk di dalam rumah, sedangkan para tetangga duduk di depan rumah beliau yang menempel dengan bengkel reparasi sofa.
Baca juga: Kepala Desa Lebak Wangi Gantung Diri Diduga Karena Didemo Warga
Muksin (40), adik almarhum Nesin yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan saat ini keluarga enggan komentar lantaran sedang berduka.
"Mohon maaf, kami dari pihak keluarga menyatakan tidak akan berkomentar kepada siapapun perihal kematian almarhum Nesin," ujar Muksin saat ditemui di rumah almarhum di jalan Kampung Ceger RT 006/002, Lebak Wangi, Sepatan.
Muksin menuturkan bahwa dirinya tidak memiliki firasat sedikitpun sebelum kematian abangnya. Namun dirinya meyakini kalau abangnya itu merupakan orang yang baik terhadap siapa saja dan tidak memiliki masalah dengan siapapun.
Baca juga: Seorang Kepala Desa di Tangerang Ditemukan Tewas Diduga Gantung Diri
"Di lingkungan abang saya itu orangnya baik dan pandai bergaul. Keluarga dan warga merasa kehilangan atas kematian beliau," katanya.
Saat ini, lanjut Muksin, dirinya beserta keluarga telah iklas melepas kepergian almarhum yang baru 10 bulan menjabat sebagai Kepala Desa Lebak Wangi.
"Beliau meninggalkan empat orang anak yang masih kecil dan belum ada yang bekerja," katanya.
Baca juga: BPBD akan Pantau Sejumlah Turap Rawan Longsor di Tangerang Selatan
Sementara Kabag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim membenarkan kalau almarhum meninggal karena bunuh diri. Hal tersebut terlihat lidah almarhum yang menjulur. (toga/win)