JAKARTA - Sejumlah proyek pelebaran trotoar di Jakarta, dihapuskan Dinas Bina Marga DKI tahun ini, karena adanya defisit anggaran dampak Covid-19 .
Sebagaimana diketahui, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2020 yang semula senilai Rp87,95 triliun turun menjadi Rp63,23 triliun.
"APBD murni dari Rp 4,1 triliun jadi Rp 1,3 triliun (untuk Dinas Bina Marga)," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nughroho, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Simbiosis Mutualisme, Proyek Griya Cik's Dongkrak Ekonomi Pedagang Sekitar
Adapun dana tersebut, hanya untuk kegiatan operasional dan perawatan.
Kegiatan perawatan, dilakukan seperti untuk operasional dan nambal-nambal jalan pakai cold mix. "Selainnya tidak, proyek dinolkan, skywalk, jembatan dan trotoar juga dinolkan," jelasnya.
Pada dasarnya, Dinas Bina Marga mendapat pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp835 miliar. Namun, dana tersebut digunakan untuk melanjutkan 3 fly over dan 1 underpass.
Baca juga: Banyak Kendala, Proyek MRT Jakarta Fase 2 Terancam Molor
"Mudah-mudahan tiga flyover di Tanjung Barat, Lenteng Agung, dan Cakung selesai Desember," sambungnya. Tak hanya itu, pembangunan underpass Senen pun diharapkan rampung dalam waktu dekat ini.
"Sekarang (progres underpass Senen) 92 persen. Ya pokoknya Desember 95 persen. Tinggal finishing saja lima persennya," bebernya. (deny/tri)