ADVERTISEMENT

Survey Indo Barometer: 64 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi Setahun

Kamis, 5 November 2020 14:53 WIB

Share
Survey Indo Barometer: 64 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi Setahun

JAKARTA - Survei Indo Barometer menyebut masyarakat Indonesia masih merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi di satu tahun kepemimpinannya di periode kedua. Sebanyak 64,6 persen masyarakat puas, kepuasan ini mengalami kenaikan dibanding satu tahun periode pertama.

"Sebesar (64.6%) publik puas dengan kerja Presiden Joko Widodo. Yang tidak puas (33.1%), tidak tahu/tidak jawab (2.3%). Jika dibandingkan dengan survei September 2015, 1 tahun awal periode, ini merupakan peningkatan di mana kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sebesar (46.0%). Yang tidak puas (51,1%). Tidak tahu/tidak jawab (3.0%)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qidari, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Survei Indo Barometer: Kepuasan Publik Terhadap MPR Meningkat

Qodari mengatakan, alasan masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi karena hasil kerjanya nyata dengan pembangunan infrastruktur, dari perkotaan hingga ke wilayah tertinggal di pedesaan.

“Kinerja Presiden Jokowi mempunyai hasil kerja nyata (27,1%), Jokowi orangnya merakyat (20,1%), banyaknya pembangunan infrastruktur (19%), Jokowi orangnya baik dan sederhana (7,1%), dan pembangunan desa sampai wilayah tertinggal (5,9%),” ungkapnya.

Baca juga: Survey Indo Barometer: Nadiem Makarim Menteri Profesional Terbaik

Meski begitu, masyarakat ada penurunan ekonomi dan menurunnya kesejahteraan masyarakat di awal Pemerintahan Jokowi. 

“Kebijakannya menguntungkan pihak tertentu (16,4%), banyak pekerja asing (13,4%), perekonomian Indonesia menurun (13,1%), lapangan pekerjaan terbatas (11,6%), dan kesejahteraan masyarakat menurun (7.6%),” paparnya.

Baca juga: PKS: Setahun Jokowi-Ma'ruf Sektor Ekonomi Indonesia Tak Memuaskan

Sementara itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin sedikit rendah. Jika dibandingkan dengan mantan Wapres Jusuf Kalla di tahun 2015, Wapres Ma’ruf Amin masih rendah. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT