Pelajar-Pekerja Bisa Gunakan Platform Digital Ini untuk PJJ dan WFH

Kamis 05 Nov 2020, 10:52 WIB
Platform Digital Jumpa.id. (ist)

Platform Digital Jumpa.id. (ist)

JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia akibat adanya wabah Covid-19 menyebabkan masyarakat baik yang bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta melakukan pekerjaan dari rumah atau biasa dikenal WFH (Work From Home).

Hal tersebut menyebabkan masyarakat membutuhkan platform digital konferensi video menjadi sangat penting baik untuk pekerjaan dan komunikasi pribadi secara daring seperti belajar, bekerja, berbelanja, berobat hingga acara reuni semua memanfaatkan layanan teknologi jarak jauh.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, platform digital 'Jumpa.id' yang merupakan layanan konferensi video buatan anak bangsa hadir dengan kualitas unggulan.

Baca juga: Klaster Perkantoran di Jakarta Meningkat 10 Kali Lipat, Satgas Covid-19: Lebih Baik WFH

Kehadiran Jumpa.id ditandai dengan diskusi dan talkshow 'Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri' dengan menghadirkan pembicara dua direktur jenderal dari dua kementerian, yakni Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan.

Pembelajaran Jarak Jauh

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengaku senang dengan kehadiran Jumpa.id. Dia menilai Jumpa.id bisa menjadi sarana terbaik untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di lingkungan sekolah dan kampus.

"Siswa dan mahasiswa bisa lebih fokus belajar dengan menggunaka Jumpa.id, terlebih Jumpa.id adalah aplikasi yang dikembangkan untuk keperluan pendidikan," kata Nizam, baru-baru ini.

Baca juga: Nadiem: POP Ditunda, Dana Rp595 Miliar Untuk Bantu Guru Beli Pulsa PJJ

Nizam menyebutkan ada tiga kendala mencolok yang selalu menghambat kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Yaitu, kuota internet tidak cukup dari segi kapasitas, biaya belum terjangkau, infrastruktur belum merata," tambahnya.

Belum lagi masalah akan makin berat bagi para siswa yang berada di pelosok.

Mereka tidak seberuntung siswa di perkotaan. Banyak kendala yang mereka hadapi dalam proses belajar secara daring. Selain soal kuota internet, jaringan internet yang susah, dan bahkan ada yang belum sanggup membeli gawai.

Baca juga: KPAI Ungkap Kronologis Pelajar Bunuh Diri Terkait PJJ

Nizam mengatakan para pengelola pendidikan negeri dan swasta untuk segera menerapkan kegiatan PJJ dengan menggunakan Jumpa.id karena akan menyelesaikan tiga kendala utama tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerinan Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan menilai Jumpa.id bisa menjadi alternatif baru untuk pemerataan kegiatan konferensi video. Permasalahan bandwith yang masih belum merata, diakui Samuel selalu menjadi masalah.

"Jika Jumpa.id bisa terkoneksi dengan bandwidth sangat rendah dan sinyal susah, ini akan menjadi solusi yang bagus," papar Samuel.

Baca juga: Wali Kota Arief Sebut PJJ Menjadi Tantangan Baru Bagi Guru dan Siswa

Direktur PT Jumpa Daring Indonesia, Rudy Bustanil Wijaya menjamin aplikasi yang disediakannya akan bisa menjawab tantangan kebutuhan platform konferensi video yang bisa dipergunakan secara masal dan murah. Jumpa.id bisa berkolaborasi dengan penyedia jaringan maupun penyedia jasa untuk mengemas menjadi platform yang mudah digunakan.

"Karena teknologi jumpa.id sangatlah rendah dari spek teknis untuk gawainya, sehingga sangat mudah digunakan oleh siswa, guru, dosen, para pelaku UKM, pekerja kantoran, pebisnis dan lain sebagainya," jelas Rudi Wijaya.

Hemat dan Terjangkau

Rudy juga menambahkan, aplikasi Jumpa.id terbilang hemat dengan harga terjangkau hingga ke semua lapisan masyarakat.

"Hanya dengan 128 Kbps. Ini akan sangat hemat bandwith, artinya akan hemat kuota," papar Rudy Bustanil Wijaya.

Baca juga: DPRD DKI: Hentikan PJJ Jika Pemprov Tidak Pasang Wifi Gratis di Wilayah Padat Penduduk

Hal senada juga dikatakan Founder Innovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko. Menurut Budiman, kehadiran Jumpa.id akan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dengan menjawab tema besar pemerintah yang berkaitan dengan kedaulatan data, konten lokal, dan trafik internet lokal.

"Maka dengan solusi teknolgi yang dimiliki, Jumpa.id bisa menjadi sangat strategis dari mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital," tandasnya. (mia/ys)

Berita Terkait
News Update