JAKARTA - Aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh menolak UU Cipta Kerja, pada 8 dan 13 Oktober 2020 lalu, menyisakan kerusakan pada beberapa fasilitas umum. Selain halte yang dibakar oknum massa, terdapat 12 kamera dari 57 kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang berada di ruas utama jalan di Jakarta rusak dan tidak berfungsi.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses perbaikan kamera ETLE dan sebagai penggantinya telah menyiagakan personel di ruas jalan tersebut.
"Untuk kamera ETLE yang rusak, saat ini dalam proses perbaikan dan dalam waktu dekat perbaikan sudah selesai," kata Sambodo, Jumat (30/10/202.
Baca juga: Sehari, 57 Kamera E-TLE Potret Seribu Pelanggar Lalu Lintas
Dikatakan, beberapa kamera ETLE yang rusak terpasang di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Sudirman. Terutama dekat beberapa pos lantas dan halte yang terbakar.
"Kerusakan ada pada panel, kabel putus hingga posisi kamera menyimpang dan lainnya," tukas Sambodo.
Pelaku perusakan diduga berasal dari kelompok anarkis yang sebelumnya sudah ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dan saat ini para pelaku telah menjalani proses hukum.
“Pelaku masih dalam penyelidikan dan beberapa sudah ditangkap. Mereka bagian dari aksi perusakan itu,” ucap Sambodo.
Baca juga: Polda Metro Jaya Tahan 67 Pendemo Omnibus Law, Ada Kelompok Penggerak dan Pelaku Lapangan
Seperti diketahui, sebanyak 57 kamera ETLE terpasang di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Kamera tersebut mendeteksi pengendara yang melanggar penggunaan sabuk pengaman, penggunaan telepon seluler, batas kecepatan, melanggar marka jalan, pelanggaran traffic light dan plat nomor ganjil-genap.
"Ini mengurangi interaksi petugas dengan masyarakat tanpa mengurangi layanan," katanya. (ilham/tha)
.jpeg)
.jpg)
.jpeg)
