PANDEGLANG - Sebuah perahu berpenumpang sekitar 28 orang terbalik di Bendungan Cikoncang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Minggu (25/10/2020) sekira pukul 14.00 WIB.
Dalam musibah kecelakaan itu, 3 penumpang tewas dengan identitas Fatma, (12), Nufa, (9), dan Ruhi, (20), sedangkan penumpang lainnya selamat.
Terkait insiden perahu kayu terbalik di Bendungan Cikancong, perbatasan Kabupaten Pandeglang dan Lebak diduga akibat kelebihan kapasitas penumpang dan alat keselamatan kapal yang tidak layak.
"Perlu adanya peninjauan terkait operasional perahu wisata. Perahu yang mengalami kecelakaan membawa 28 penumpang, idealnya hanya 9 atau 10 penumpang," kata Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten Ade Ervin kepada wartawan, Senin (27/10/2020).
Baca juga: Perahu Terbalik kala Hujan Lebat, 3 Wisatawan Tewas di Danau Cikoncang, Banten
Ervin juga mengatakan, setelah mengamati video detik-detik kecelakaan perahu tersebut, seperti tidak menabrak tunggul atau sesuatu, karena posisi perahu berjalan dalam keadaan normal dan tidak ada hentakan.
"Perahu terbalik dengan posisi seperti itu dikategorikan limbung akibat berat beban menyamping. Sehingga penyangga (katir, red) tidak mampu menahan," tegasnya.
Karena pada saat itu hujan pun sedang turun, lanjut Ervin, jadi para penumpang seluruhnya masuk ke dalam tenda perahu, dan sebagian besar berdiri seperti terlihat dalam video.
"Itu lah yang mungkin mengakibatkan perahu limbung, " sambungnya.
Baca juga: Perahu Terbalik, Satu Wisatawan Asal Depok Tewas
Sementara, Humas Balawista Banten Lulu Jamaludin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pandeglang harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Wisata bendungan Cikoncang tersebut, lanjut Lulu, bukan tempat wisata biasa. Tetapi tempat wisata yang memiliki resiko tinggi.