BEKASI - Menjelang libur panjang yang akan dimulai pada Kamis (29/10/2020) mendatang, situasi di Terminal Induk Bekasi masih terlihat normal, Senin (26/10/2020). Kata salah satu sopir, tergolong, akibat pandemi.
Tidak terlihat tanda tanda ada peningkatan penumpang layaknya menjelang libur panjang seperti pada sebelumnya.
Bahkan terminal terlihat lengang. Deretan bus antar kota pun memanjang, menanti calon penumpang. Sejumlah sopir bus antar kota menduga kondisi sepi penumpang ini lantaran imbas dari masa pandemi yang masih berlangsung.
“Saya sudah tidak bisa ngomong apa apa mas menghadapi situasi saat ini. Ngetem udah hampir dua jam belum juga ada penumpang yang naik,” ujar Kusnadi (45), sopir bus antar kota jurusan Bekasi – Kuningan Jawa Barat saat ditemui Pos Kota.
Biasanya, kata Kusnadi, dirinya tak perlu mangkal atau ngetem selama berjam jam, bus sudah terisi . “Walau sepi penumpang , namun kalau sudah jadwalnya berangkat yah kita jalan walau hanya mengangkut satu penumpang,” paparnya.
Bahkan Kusnadi pernah berangkat tanpa penumpang alias kosong dari Kuningan menuju Bekasi.
Kusnadi menduga sepinya penumpang walau menjelang libur panjang akibat imbas dari pandemi. “Belum ada tanda tanda lonjakan penumpang, pasrah aja kita mas. Sudah tidak bisa ngomong apa apa lagi,” katanya.
Dijelaskan Kusnadi, selama pandemi tarif bus yang dikemudikannya adalah Rp105 ribu. “Normalnya Rp70 ribu, tetapi selama pandemi kan penumpang dibatasi makanya tarif naik ,” ungkapnya lagi.
Sementara Kepala Terminal Induk Bekasi , Muhtar juga menyebutkan menjelang libur panjang di Terminal Bekasi belum terlihat tanda tanda adanya lonjakan penumpang.
“Tetapi persiapan menghadapi liburan panjang , kami sudah menyiapkan bus bantuan sebanyak 40 ,” ucapnya. Selain itu lanjut Muhtar, pihaknya juga tetap akan mengawasi dengan ketat protokol kesehatan selama masa libur panjang itu. (yahya/win)