ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi Minta Pengadaan Substitusi Elpiji Untuk Kurangi Impor

Jumat, 23 Oktober 2020 12:58 WIB

Share
Presiden Jokowi Minta Pengadaan Substitusi Elpiji Untuk Kurangi Impor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Presiden Jokowi minta untuk dicarikan pengganti (substitusi) elpiji/LPG karena selama ini Indonesia masih impor.

"Kita tahu elpiji kita ini masih impor, sehingga (gasifikasi) bisa mengurangi impor elpiji kita," tutur Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan peningkatan nilai tambah batu bara melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,  Jumat (23/10).

Presiden menyatakan paradigma dan strategi baru industri pertambangan nasional yang bergeser dari pengekspor bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi (hilirisasi industri) harus konsisten dijalankan.   

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Perhatikan Ketersediaan Pangan   

Untuk itu, kata Jokowi, pengembangan industri turunan dari bahan-bahan mentah tersebut, khususnya batu bara, di Tanah Air harus menjadi prioritas dan segera dilaksanakan.

Kita harus bergerak untuk pengembangan industri turunan dari batu bara. Mulai dari industri peningkatan mutu, pembuatan briket batu bara, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara, sampai dengan campuran batu bara air," ujarnya.

Presiden mengatakan pengembangan industri turunan sebagaimana dimaksud Presiden tersebut nantinya akan mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas batu bara hingga berkali-kali lipat.       

Baca juga: KPK Deteksi Tiga Permasalahan Program Subsidi Gas Melon 3 Kg

Hal itu juga sekaligus akan mengurangi impor bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri seperti industri baja, petrokimia, dan lainnya.  Yang tidak kalah pentingnya, tentu kita bisa membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya (melalui industri turunan)," imbuh Presiden.       

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala Negara meminta peta jalan optimalisasi pemanfaatan batu bara dari dalam negeri dengan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk dipercepat. Dari peta jalan tersebut, dapat ditentukan strategi dan arah pengembangan industri hilir yang ke depannya akan dikembangkan. (johara/tha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT