JAKARTA – Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan libur panjang yang akan terjadi pada pekan depan dikhawatirkan akan menimbulkan kasus Covid-19 baru dalam jumlah besar.
"Bapak Presiden berkali-kali mengatakan kekhawatirannya, bahwa jangan sampai libur panjang ini menambah masalah baru bagi kita, " kata Doni dalam diskusi di Graha BNPB Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, sebab Doni mengatakan di beberapa momen libur panjang selama pandemi Covid-19 menerjang Ibu Pertiwi, terbukti terjadi peningkatan kasus setelahnya.
Baca juga: Selama Pandemi, Ratusan Tenaga Kersehatan di Bekasi Terpapar Covid 19
Ia melanjutkan, misalnya pada libur panjang cuti bersama momem 17 Agustusan.
Ia mengtakan, saat itu kasus mengalami peningkatan pada akhir Agustus dan juga awal September.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan tren kenaikan kasus di sejumlah ICU di rumah sakit Jakarta.
Baca juga: Waspadai Libur Panjang Berisiko Tinggi Penularan Covid-19
"Pada 9 September 2020 diumumkan keterbatasna ICU dengan okupansi 83 persen. Sampai akhirnya Bapak Gubernur DKI, Pak Anies umumkan kekhawatiran atas kenaikan kasus termasuk jumlah bed ocupancy rate ICU yang akan diperkirakan penuh pada 17 September 2020. Maka diberlakukan kembali PSBB ketat, " jelas Doni.
Doni mengaku, pembatasan pergerakan masyarakat teebukti efektif menekan angka kasus. Tidak hanya PSBB, ia menyontohkan kebijakan larangan mudik ketika libur Idul Fitri lalu.
"Kita semuanya harus mau belajar dari apa yang terjadi pada masa-masa sebelumnya, yaitu peristiwa Idul Fitri, pemerintah dengan tegas dan juga mengajak semua komponen bisa menahan diri untuk bisa bersabar agar tidak mudik," kata dia