ADVERTISEMENT

Corona Masih Mewabah, Satgas Minta Libur Panjang di Rumah Saja

Rabu, 21 Oktober 2020 08:22 WIB

Share
Corona Masih Mewabah, Satgas Minta Libur Panjang di Rumah Saja

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Jelang libur nasional pada 28 Oktober-1 November 2020 mendatang, masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak hindari kerumunan.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito pun menyampaikan bahwa pada libur panjang tersebut, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak.

"Keputusan untuk keluar rumah harus dipikirkan secara matang dan mempertimbangkan semua risiko yang ada," jelas Prof Wiku dalam keterangan pers disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (20/10/2020) sore.

Baca juga: Presiden Jokowi Ingatkan Libur Panjang Jangan Terjadi Peningkatan Covid-19

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 mendorong agar masyarakat yang menerima kunjungan dari keluarga dan sanak saudaranya saat libur panjang ini, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M selama menerima tamu. Meskipun tamu merupakan bagian dari keluarga tetap terapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Karena kita tidak tahu dengan siapa sebelumnya keluarga kita tadi berinteraksi," lanjut Wiku.

Wiku mengajak masyarakat belajar dari pengalaman saat libur lebaran Idulfitri dan Hari Kemerdekaan RI tahun ini. Saat Idulfitri, terdapat kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan sekitar 69-93% dengan rentang waktu 10-14 hari.

Baca juga: Waspadai Libur Panjang Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

Lalu saat libur HUT RI, kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan naik sebesar 58 - 118% pada pekan ketiga Agustus dengan rentang waktu 10-14 hari. "Hal ini dipicu karena kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama liburan, serta tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan," tegas Wiku.

Selain itu ia juga mengajak masyarakat untuk belajar dari penelitian terkait Covid-19. "Menurut (penelitian) Zhou, et Al (2020), pengurangan mobilitas dalam kota sebanyak 20  persen dapat melandaikan kurva kasus sebanyak 33 persen, dan menunda kemunculan puncak kasus selama 2 minggu. Ini adalah hal yang penting," tegas Wiku.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT