Febri mengatakan, atas pemberlakuan Hotel Kyriad membuat penghuni resah. Bahkan, sebagian penghuni ada yang meninggalkan apartemen.
"Kami hanya dikasih masker, kemudian vitamin. Nah itu pun sebenarnya alhamdulillah kita bisa beli juga. Namun kami minta tolong untuk kejadian berikutnya tidak ditempatkan lagi," tuturnya.
Dirinya menuturkan, hal-hal lain yang membuat penghuni apartemen resah adalah banyaknya pasien OTG (orang tanpa gejala) yang merokok di balkon kamar hotel dan tidak mengenakan masker.
"Itu kan sangat meresahkan juga, mana tahu kita kan mereka OTG. Kita bagaimana tahu dari asal rokok mereka menularkan atau tidak," tutupnya. (toga/tha)