JAKARTA - Bank Indomesia (BI) mengatakan, neraca perdagangan Indonesia September 2020 kembali mencatat surplus sebesar 2,44 miliar dolar AS.
"Perkembangan ini melanjutkan surplus bulan sebelumnya sebesar 2,35 miliar dolar AS sehingga neraca perdagangan Indonesia pada triwulan III 2020 mencatat surplus 8,03 miliar dolar AS," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (16/10/2020).
Surplus kali ini, katanya, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 2,89 miliar dolar AS. Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Kedepannya, kata Onny, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.
"Surplus neraca perdagangan September 2020 terutama dipengaruhi oleh kembali surplusnya neraca perdagangan nonmigas," katanya.
Baca juga: Meski Neraca Perdagangan Surplus, Tenyata Kurs Rupiah Terus Melemah
Neraca perdagangan nonmigas September 2020 tercatat surplus 2,91 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumya sebesar 2,70 miliar dolar AS.
Perkembangan ini dipengaruhi peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada komoditas besi dan baja, lemak dan minyak hewan/nabati, serta kendaraan dan bagiannya.
Sementara itu, impor nonmigas khususnya pada kelompok bahan baku dan barang modal mengalami peningkatan, sejalan aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.
"Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit yakni 0,47 miliar dolar AS, dipengaruhi oleh peningkatan impor migas, khususnya hasil minyak, yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas," katanya. (rizal/tha)