TANGERANG - Menjadi seorang wanita pengemudi ojek online (ojol) nyatanya tak sesulit yang dibayangkan. Yusniar, seorang buruh pabrik di Jatiuwung memutuskan untuk menjadi ladyjek pada Januari 2020 lalu.
Ladyjek merupakan sebutan bagi ojol wanita. Yusniar menuturkan, para rekan sejawatnya yang notabene kaum pria, selalu mendukung dirinya untuk terus semangat.
"Kalau pas lagi narik seringnya karena saya cewek kan kadang suka sungkan buat gabung sama ojol lain yang rata-rata cowok walaupun emang mereka suportif selalu semangatin," kata Yusniar, Kamis (15/10/2020).
Selain itu, ia juga menuturkan ketika penumpang yang dibawanya adalah seorang pria maka Yusniar merasa diuntungkan. Pasalnya, ia bisa beristirahat dari kegiatan menyetir dan duduk di kursi penumpang.
Baca juga: Curhatan Abang Ojol Hadapi Corona: Saya Lebih Takut Istri dan Anak Gak Makan
"Kalau penumpangnya cowok, saya yang menawarkan 'gimana mas kan kita go-ridenya cewek kalau situnya mau yang bawa tak masalah' kebanyakan sih dia yang bawa jadi saya enak duduk di belakang," tuturnya sambil tertawa.
Menurutnya, meski sudah lihai berkendara tetap saja ia harus berhati-hati apalagi jika ia membawa ibu hamil.
"Pernah dapat ibu-ibu hamil 5 sama 7 bulan, saya ngerasa rawan banget apalagi kalau ada polisi tidur selalu saya pelan-pelan dan gak bisa ditentuin berapa kecepatannya, kalau dia minta pelan ya saya pelan," katanya.
Baca juga: Kenalin Ibu Diana Sari, Lady Ojol Jempolan Asal Pademangan, Jakarta Utara
"Pernah ada yang bilang ke saya 'kalau yang nyetir cewek mah enak beda lebih hati-hati' gitu," imbuhnya.
Terlihat raut wajahnya sedih ketika bercerita mengenai kehamilan. Nyatanya wanita yang berasal dari Tapanuli Selatan, Medan itu belum mempunyai suami maupun buah hati.