TANGERANG - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane, mengatakan aksi penembakan yang diduga dilakukan oknum polisi kepada seorang pengunjung di Cafe Viper, yang berlokasi di Gading Serpong pada Kamis (15/10/2020) mencoreng citra polisi.
Menurutnya kejadian tersebut adalah peristiwa yang sangat memalukan dan menambah catatan hitam kepolisian di mata masyarakat.
"Peristiwa yang sangat memalukan dan menambah catatan hitam kepolisian di masyarakat. Apalagi peristiwa itu terjadi di tempat hiburan malam yang sekitar dua pekan lalu digerebek polisi namun kembali beroperasi," ujar Neta saat dihubungi, Kamis (15/10/2020).
Neta menambahkan, agar pihak kepolisian berani mengusut siapa oknum yang membekingi tempat hiburan malam tersebut.
Baca juga: Korban Penembakan Oknum Polisi di Klub Malam Viper Bukan Anggota TNI
Pasalnya meski sudah digerebek oleh Polda Metro Jaya pada Minggu (4/10 /2020), namun tempat hiburan malam tersebut dapat kembali beroperasi.
"Diduga hal ini disebabkan tempat hiburan malam itu dibekingi oknum aparatur kewilayahan. Keberadaan cafe ini sudah beberapa kali dilaporkan ke Mabes Polri tapi tidak ada tindak lanjutnya dan sepertinya ada 'negosiasi'," katanya.
Dirinya pun meminta Mabes Polri untuk menjelaskan secara transparan penyebab kejadian tersebut.
"Mabes Polri perlu menjelaskan secara transparan, apa penyebab penembakan itu. Benarkah, pelaku penembakannya adalah anggota Densus 88. Saat ini korban dan pelaku masih di RS Bathsaidah, Gading Serpong. Dan infonya pelaku menderita luka dibagian kepala akibat digebukin massa usai aksi penembakan," kata Neta.
"Penjelasan ini perlu dilakukan agar berbagai pihak bisa mengantisipasi dan mendamaikan kedua belah pihak agar pertikaian tidak berlanjut. Meski demikian propam polri harus bertindak cepat dan memproses kasus ini," sambungnya. (toga/tha)