ADVERTISEMENT

Mau Saja Ditunggangi, Kayak Kuda?

Kamis, 15 Oktober 2020 09:43 WIB

Share
Mau Saja Ditunggangi, Kayak Kuda?

HALO, Bapak Ibu apa kabar, lama nggak berjumpa. Ikut demo, menolak Omnibus law UU Cipta Kerja? Kan ramai tu massa pada turun ke jalan? Apa nggak ikut protes?” tanya sohib Bang Jalil dari jarak jauh.

Bang Jalil nggak menjawab, tapi dalam hati dia bicara. Kalau dia kan sebagai security, satuan pengaman di kantornya. Boro-boro ikutan demo, justru dia was-was dengan adanya demo yang sempat anarkis di ibukota. Itu fasilitas umum, halte bus TansJakarta dirusak. Nah, dia kan menjaga kantor, takut kalau itu pendemo yang nggak jelas pada nyasar ngamuk ke gedung perkantoran, kan bisa berabe?

“Tapi, setuju kan ada demo UU Ciptaker ini?” tanya sang sohib.

Baca juga: Jangan Kedepankan Emosi

“Setuju. Tapi, jangan rusuh, jangan anarkis. Nggak bagus itu! Apalagi kalau ada yang nunggangi, jangan mau, kayak kuda aja ditunggangi,“ kata istri Bang Jalil,” Nah,Soalnya kalau nggak didemo ini yang bikin undang-undang enak-enak aja. Masa rakyat selalu aja dibikin sengsara?”

“O, begitu?”

“Coba saja itu undang-undang bakalan bikin susah. Rakyat udah susah, dibikin susah. Sembako mahal muncul undang-undang yang bikin pusing. Harga barang semua naik, kok undang-undang yang muncul. Coba dong, bikin undang-undang yang bisa bikin sembako murah,sandang pangan murah!” suara istri Bang Jalil sengit.

Baca juga: Penenang Hati di Tengah Pandemi

“Ibu kayaknya marah banget,ya?”

“Marah dong. Undang-undang apa tuh, bikin sengsara!”

“Memang ibu sudah baca, dan mengerti betul isinya?”

Baca juga: Makan Nangka, Orang Lain Kena Getahnya

“Nggak tahu ah, gelap!” kata istri Bang Jalil sambil ngeloyor ke warung. Boro-boro baca UU, mikirin belanjaan saja bingung. Duit nggak ada, gaji suami sudah kecil, dipotong gara-gara Covid-19, habislah. (massoes)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT