ADVERTISEMENT

Wagub Minta Aparat Jangan Terprovokasi Saat Demo Ormas Tolak UU Cipta Kerja

Selasa, 13 Oktober 2020 16:05 WIB

Share
Wagub Minta Aparat Jangan Terprovokasi Saat Demo Ormas Tolak UU Cipta Kerja

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar aparat dalam mengamankan aksi demo berbagai ormas menolak UU Cipta Kerja tidak terprovokasi dan berujung tindakan kekerasan terhadap pendemo.

Pria yang akrab disapa Ariza itu mengatakan, petugas pengamanan yang terdiri dari TNI dan Polri, berlaku persuasif namun tetap sigap terhadap pendemo yang tengah menyuarakan aspirasinya.

"Kami berharap aparat tidak terprovokasi. Jadi kami mengapresiasi, aparat yang siap, sigap disiplin dan persuasif memperlakukan para pendemo," ucap Ariza, saat ditemui di Balaikota Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Ada Unjuk Rasa, Sejumlah Pusat Perbelanjaan di Blok M dan Melawai Sepi

Ariza mengatakan, dalam setiap aksi demonstrasi memang biasa ada yang berupaya menyusup dan memprovokasi agar pendemo dan aparat bentrok. Oleh sebab itu, dirinya meminta pendemo agar dapat menahan diri terhadap aksi provokatif, kemudian juga aparat dapat dengan sabar menghadapi hal tersebut.

"Karena di setiap aksi-aksi demo biasanya ada saja yang menyusup, yang ditunggangi atau ada yang emosi daripada aksi2 unjuk rasa," ujarnya.

Dalam demonstrasi menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja sebelumnya pada hari Kamis (8/10/2020) terjadi bentrokan antar Pengunjukrasa dan aparat keamanan. Oknum pengunjuk rasa juga merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial yang menyebabkan kerugian Rp 65 miliar.

Baca juga: Wagub DKI Minta Pengunjuk Rasa UU Ciptaker Pakai Masker dan Jaga Jarak

Sedangkan pada hari ini, sekitar 1.000 orang dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang dibentuk oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama melakukan unjuk rasa bertajuk 'Aksi 1310' menolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja yang digelar hari ini, Selasa (13/10).

Berkaca dari demo sebelumnya pada Kamis (8/10) yang berakhir ricuh, para organisasi masyarakat (Ormas) di sejumlah wilayah Jakarta Barat menolak tindakan anarkisme.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT