JAKARTA - Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja (Omnibus law) di sekitar Patung Kuda, berakhir ricuh. Aksi yang semula berjalan baik dan damai seketika rusuh ketika pihak kepolisian menembakan gas air mata di tengah-tengah pendemo.
Aksi unjuk rasa yang semula adem ayem, diikuti berbagai usia, dari anak-anak hingga orang tua, bahkan terlihat banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya seketika ricuh.
Kejadian ricuh bermula, sekitar pukul 16.00 di kawasan Patung Kuda ketika pihak kepolisian meminta pengunjuk rasa untuk membubarkan diri karena waktu menyampaikan pendapat telah selesai.
Baca juga: Demo Memanas, Massa Melempari Polisi, Gas Air Mata Ditembakkan
"Seluruh peserta aksi damai mohon untuk membubarkan diri, kami mohon peserta aksi damai untuk membubarkan dir secara tertib," seru petugas keamanan melalui pengeras suara.
Oknum pengunjuk rasa yang didominasi anak remaja mulai membalas seruan tersebut dengan umpatan ke pihak Polisi, beberapa juga terlihat lemparan botol yang mengarah ke pagar betis keamanan.
Pihak polisi membalas dengan tembakan gas air mata yang mengarah ke pengunjuk rasa, situasi seketika ricuh, masa berhamburan membubarkan diri. Tidak sedikit oknum pengunjuk rasa yang malah bergairah untuk melawan ketika tembakkan gas air mata diluncurkan.
Baca juga: Aksi Demo Kepung Istana Berjalan Lancar dan Tertib
Situasi tak terkendali dari kawasan Patung Kuda sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan, menuju Kedubes Amerika. Situasi di Jalan Merdeka Selatan, kembali terkendali ketika pengunjuk rasa berhasil dipukul mundur oleh pihak kepolisian. (Yono/win)