JAKARTA - Lebih dari 10.000 orang menggelar aksi unjuk rasa yang menuntut pembatalan Omnibus Law, Selasa (13/10). Mereka datang dari berbagai wilayah di Jabodetabek.
Aksi tersebut berjalan lancar dan tertib, mereka berkumpul di Patung Kuda karena jalan untuk mendekati Istana ditutup oleh pihak kepolisian.
Meski demikian, para pendemo tetap menyampaikan orasi yang menuntut Presiden Jokowi membatalkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Baca juga: Akses Istana Disterilkan Dengan Jarak 700 Meter dari Pendemo
Tepat pukul 16:00 WIB mereka meninggalkan lokasi unjuk rasa. "Kami memutuskan untuk pulang lebih awal," kata Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Ustadz Bernard Abdul Jabbar.
Bernard mengatakan pihaknya akan datang lagi untuk melakukan aksi yang sama, sebelum tuntutan pembatalan Omnibus Law dikabulkan.
Dia beralasan mengapa aksi tersebut dihentikan lebih awal, karena ada teriakan adanya penyusup dalam aksi tersebut. Bahkan, ada informasi ada penyusup yang diamankan.
Dari hasil pantauan, aksi demo Kepung Istana berjalan lancar, tidak ada kejadian dari hal yang tidak diinginkan. Polisi sempat mengusir para pendemo dengan gas air mata. (johara/tha)