JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, demo mahasiswa merupakan bagian dari gerakan moral.
"Bagian gerakan moral mendukung perjuangan buruh yang menolak UU Omnibus Law," katanya saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).
Adi menegaskan, bahwa demo itu dalam banyak hal tidak butuh ilmiah.
Baca juga: Awkarin Tak Turun Demo UU Cipta Kerja, Pun Gagal Bagikan 3000 Masker
"Cukup modal semangat dan common sense (akal sehat, red). Karena demo buruh pasti didasarkan pada nasib mereka, bukan asal asalan," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.
Soal adanya penumpang gelap, Adi Prayitno menegaskan, tidak ada kebetulan yang namanya demo.
"Pasti ada yang nyuruh. Mungkin teman, dosen, senior, atau orang yg berkepentingan dengan isu itu," ucapnya.
Baca juga: Apresiasi Demo Mahasiswa, Jokowi Minta Penanganan Aksi Tak Represif
Adi menegaskan, lalu kenapa kalau demo ada yang nyuruh? Kan tak ada salahnya. "Yang salah itu anarkis," katanya.
Soal kurangnya DPR dan pemerintah mensosialisasikan UU Cipta Kerja, baginya itu bukan satu masalah besar.
“Terlalu cepat UU Omnibus Law disahkan, di tengah pandemi pula. Jadi gak punya sensitifitas," tegasnya.
Baca juga: Buntut Demo Rusuh di DPR, Sejumlah Fasilitas TransJakata Rusak
(rizal/tri)