ilustrasi

Jakarta

Meski Pandemi, Obat untuk ODHA di Jakarta Timur Aman

Jumat 09 Okt 2020, 08:12 WIB

JAKARTA – Meski ditengah pandemi, Puskesmas kecamatan Ciracas memastikan obat yang untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap diterima dengan baik oleh pasien.

Obat yang direkomandasikan badan kesehatan dunia (WHO) itu dikonsumsi pasien untuk menghambat perkembangan virus dalam tubuh mereka.

Kepala Puskesmas Ciracas, Sunersi Handayani mengatakan, pihaknya memastikan pasien ODHA masih dalam perawatannya.

Baca juga: Dugaan Korupsi Obat HIV/AIDS, Kejagung Periksa 2 Saksi

Karena sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini pihaknya tidak kekurangan obat jenis ARV.

"Kami selalu berkoordinasi dengan Sudin dan Dinas kesehatan (DKI) terkait stok ARV, jadi bisa diatasi," katanya, Kamis (8/10/2020).

Dikatakan Sunersi, obat itu sangat diperlukan ODHA karena selain menghambat perkembangan virus dalam tubuh, bagi ibu hamil pengidap HIV/AIDS ARV bisa mencegah agar saat lahir bayi tidak ikut tertular.

Baca juga: Dari Walikota Hingga Lurah Jalani Tes HIV Aids

Dan bila rutin dikonsumsi, kemungkinan besar si bayi sehat dan tidak tertular HIV/AIDS. "Ditempat kami sendiri sampai September kemarin ada 90 pasien ODHA," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Rita Wedya Astuti juga memastikan stok ARV sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini tidak terganggu.

Karena bagi 128 ODHA yang ada di Duren Sawit, bila kehabisan ARV bisa mengambil di puskesmas secara gratis.

Baca juga: Tahun Ini 397 Warga Jaktim Kembali Terjangkit HIV/AIDS

"Stok ARV Alhamdulillah saat ini aman, stok untuk pasien sampai bulan Desember 2020 aman," ungkapnya.

Dikatakan Rita, ODHA termasuk satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19 karena sejak awal daya tahan tubuhnya lemah, sama seperti orang dengan penyakit penyerta lain.

Dan sejak awal pandemi pemerintah mengimbau ODHA berhati-hati terhadap penularan Covid-19.

"Karena obat ARV tak membuat mereka sembuh atau kebal Covid-19," pungkasnya. 

Baca juga: Pencegahan HIV/AIDS Terbaik Diawali dari Keluarga

Sebelumnya, pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mencatat kenaikan kasus positif HIV/AIDS pada triwulan pertama tahun 2020 , dimana pada tahap ini, sebanyak 397 warga kembali dinyatakan positif.

Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, kenaikan angka penderita HIV/AIDS kembali terjadi di tahun ini.

Hal itu didapat dari pemeriksaan 33.162 warga di 10 Kecamatan yang mengikuti tes HIV/AIDS.

Baca juga: Cegah Seks Pranikah, HIV/Aids dan Napza, BKKBN Gandeng Remaja Broken Home Jadi Konselor Sebaya.

"Naiknya cukup luar biasa, pasalnya sebanyak 397 dinyatakan positif,"  katanya, pada akhir September lalu. (ifand/tri)

Tags:
Pandemiobatodhajakarta timuraman

Reporter

Administrator

Editor