JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, akibat dari ricuhnya aksi unjuk rasa menuntut dibatalkannya Undang-undang Cipta Kerja (Omnibuslaw) dan melakukan pembakaran 20 halte Transjakarta oleh oknum pendemo, kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp55 Miliar.
Lebih lanjut Anies memastikan, seluruh fasilitas publik di Jakarta yang dirusak oknum pendemo, segera bisa dipakai kembali. Dirinya menyebut, seluruh puing sisa kericuhan sudah bersih siang nanti.
"Total kerusakan ada 20 halte, diperkirakan kerugian sekitar, kerusakannya sekitar lebih Rp55 miliar. Jadi sekarang Jumat pagi ini targetnya adalah seluruh fasilitas publik di Jakarta bisa digunakan. Lalu lintas bisa berjalan dengan baik kemudian semua sampah-sampah bisa segera habis, insyaallah sudah habis," ucap Anies saat meninjau Halte Tosari, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).
Baca juga: Mobil Tahanan Polres Metro Jakarta Pusat Dirusak Massa Saat Melintas di Pejompongan
Sampai saat ini, Anies belum mengetahui total kerugian yang dialami Pemprov DKI, yang disebabkan aksi anarkis oleh oknum pendemo.
"Nah itu yang belum selesai dihitung. Tadi yang saya sebut hanya kerugian terkait dengan fasilitas Transjakarta," ungkapnya.
Anies menginginkan, warga Ibu Kota tetap beraktivitas normal meski beberapa fasilitas umum masih porak poranda. Anies memastikan layanan Transjakarta tetap beroperasi dengan beberapa penyesuaian.
Baca juga: Massa Pendemo di Harmoni Dipukul Mundur Polisi, Namun Aktivitas Usaha Lumpuh
"Jadi kita ingin agar warga Jakarta hari Jumat sudah bisa berkegiatan tanpa terganggu tanpa fasilitas yang kemarin rusak. Jadi, di kendaraan umum kita seperti di Transjakarta tetap beroperasi hanya tidak di halte, tapi penumpang-penumpangnya di sebrangnya," ujarnya. (yono/ys)