SELAMA masa pandemi Covid-19 pengguna sepeda di Ibukota meningkat drastis. Disebut-sebut peningkatan mencapai 1.000 persen. Demam bersepeda diapresiasi komunitas Bike to Work. Tapi di sisi lain berdampak maraknya kriminalitas terhadap pengguna kendaraan ramah lingkungan di Jakarta tersebut. Nah, Poetoet Soedarjanto membagikan tips bersepeda aman dari aksi kejahatan di jalanan.
“Jangan menampakkan barang berharga. Pilih rute dan tempat istirahat aman, bro and sist,” saran Ketua B2W ini. Agar imbauan ini dapat dipatuhi, dia menyebutkan komunitas B2W akan membuat buku saku sebagai pedoman masyarakat dalam bersepeda. Buku saku itu antara lain berisi, tak bersepeda pada malam hari untuk menghindari aksi kriminalitas.
Baca juga: Kongkow Penggowes ‘Rumah Sepeda Indonesia’
Salah satu aksi kejahatan terhadap pesepeda menimpa 4 remaja putri. Mereka dihipnotis saat bersepeda di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pada Senin (29/6/2020) malam lalu. Berkaca dari kasus itu, Poetoet mengingatkan masyarakat, khususnya wanita, untuk lebih memperhatikan waktu saat bersepeda. “Kriminalitas di ibukota tidak mengenal waktu dan target korban,” imbuhnya. Dia juga memberikan tips dalam bersepeda dengan jumlah banyak peserta seperti fun bike.
“Keberadaan marshal pesepeda sangatlah bermanfaat dan benar-benar dibutuhkan. Idealnya 1 marshal 10 peserta,” katanya. Syarat menjadi marshal handal dan profesional, antara lain, memimpin rombongan selama gowes pulang-pergi. Mengamankan barisan terhadap potensi gangguan rombongan yang datang menyusup sekaligus merapihkan barisan secara internal.
Baca juga: Bike to Work, Jadikan Sepeda Alat Transportasi
Selanjutnya memastikan tidak ada anggota gowes yang tertinggal dan membantu anggota rombongan mengalami gangguan mekanis selama perjalanan serta P3K.“Intinya selalu utamakan keselamatan, patuhi rambu lalu lintas dan share the road adalah kewajiban bagi setiap pesepeda, kapanpun dan di manapun. Bukan hanya sebatas saat mengikuti acara bersepeda semata,” pungkasnya (adji/iw)