TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang mengaku mulai kewalahan menghadapi peningkatan jumlah pasien positif covid-19. Hal tersebut lantaran beberapa rumah singgah yang ada di Kota Tangerang mulai penuh, dan kini hanya tersisa 437 ruang isolasi tanpa ventilator.
Pihaknya mengaku akan menyewa hotel sebagai rumah singgah.
"Saat ini ruang isolasi tanpa ventilator tinggal tersisa 437 yang tersebar di 32 rumah sakit di Kota Tangerang. Untuk ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator tinggal tersisa 14 bed di 7 rumah sakit, sedangkan ruangan isolasi bertekanan negatif tanpa ventilator berjumlah 83 tempat tidur di 10 rumah sakit, kemudian empat tempat tidur di ruang isolasi biasa dengan ventilator di 3 rumah sakit dan 336 tempat tidur tanpa alat bantu pernapasan di 27 RS," ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Jumat (2/10/2020).
Arief menyatakan meski kini persediaan ruang isolasi terbatas, namun pihaknya akan tetap berusaha memaksimalkan pelayanan kepada para pasien. Dan berencana menyewa hotel sebagai rumah singgah bagi pasien Covid-19 di Kota Tangerang agar bisa menampung pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi khususnya bagi pasien dari kalangan orang tanpa gejala (OTG).
"Kita sekarang sedang mempersiapkan pelayanan di hotel itu mulai dari tenaga kesehatan, peralatan dan fasilitasnya," katanya.
Saat ini, lanjut Arief, pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap tempat yang selama ini telah menjadi tempat isolasi mandiri.
"Kami masih melakukan evaluasi kondisi tempat-tempat yang sebelumnya sudah dijadikan untuk isolasi mandiri seperti Puskesmas Panunggangan Barat, Gebang Raya, Jurumudi Baru dan Gedung Dinsos," jelasnya. (toga/tha)