BANTING setir, biasa dilakukan oleh sopir yang terjebak dengan situasi yang berbahaya. Dan bisa dilakukan dengan satu gerakan yang cepat, hitungan detik. Kalau nasib bagus ya aman, tapi sebaliknya bisa juga menuai kecelakaan yang tak terhindarkan.
Misalnya, kalau mobil sedang melaju tiba-tiba ada di depannya dan kendaraan yang menghalangi atau berhadapan, kalau diteruskan adu tanduk tabrakan, maka sopir dengan sigap membanting setir ke kiri atau ke kanan. Tapi, celaka kalau dia banting justru menabrak kendaraan lain, atau bisa juga ke jurang yang dalam? Ya, kayak buah si mala kama.
Itu adalah ilustrasi dalam dunia nyata. Tapi, ada perumpamaan ‘Banting setir’ yang artinya mengubah keputusan dan profesi. Dari pekerjaan yang biasanya sudah mapan, tapi berubah ke pekerjaan lain. Dulu artis, sekarang jualan gorengan, jual es ah dsb.
Banyak sekarang ini yang semacam itu. Ya, yang paling gampang memang artis yang buat contoh, karena apa yang dlakukan dalam kehidupan mereka biasanya lansung viral. Apalagi yang sengsara, dulu tajir melintir, sekarang miskin. Dulu rumah,dan mobl mewah, jalan-jalan ke luar negeri terus, pamer barang bagus yang dikenakan ditubuhnya. Tapi, sekarag banting setir!
Sekarang semuanya, waga biasa juga lagi ramai-ramai banting setir, ini semua gegara corona. Maka tak heran jika seseorang yang bekerja pada perusahaan anu, tiba-tiba kena PHK , karena bangkrut. Lantas, dengan modal seadanya mereka usaha seadanya, jualan apa saja di kaki lima. Jual es buah, es dawet?
Ada yang banting setir, itu para orang yang duitnya nggak berseri. Mereka banting setir, dari proyek satu ke proyek lain yang lebih besar komisinya.
Buat yang artis, katanya, ketika lagi susah begini ada yang nawar Rp50 juta, semalam? Susah jangan jadi alasan ‘banting setir’ untuk jual diri, ya? (massoes)