ADVERTISEMENT

Perjuangan Ibu Penjual Jamu Demi Keluarga, Seharian Kayuh Sepeda

Senin, 28 September 2020 05:30 WIB

Share
Perjuangan Ibu Penjual Jamu Demi Keluarga, Seharian Kayuh Sepeda

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NARSIH, pedagang jamu keliling ini sudah berjualan selama 25 tahun. Dia biasa menjajakan jamunya di kawasan Petukangan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Setiap harinya, dia sudah harus mempersiapkan dagangannya sejak pukul 03.00 WIB dinihari. Mulai keliling jualan jamu dengan sepeda pukul 10.00 WIB. Setiap hari Narsih harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan jamunya.

“Harga jamu satu gelas, antara Rp3 ribu-Rp5 ribu tergantung permintaan. Dalam sehari keliling bisa dapat Rp150 ribu, sedangkan kalau ramai bisa sampai Rp200 ribu,” ucap Narsih, kemarin.

Baca:Manfaatkan Peluang Bisnis Jual Sambal Kemasan, Mpok Nur Meraup Rupiah saat Pandemi

Warga Petukangan, Jakarta Selatan ini mengaku pendapatan hariannya hanya cukup untuk membayar kontrakan rumah dan kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Narsih menjadi tulang punggung ekonomi keluarga sejak suaminya meninggal dunia. Saat awal wabah Covid-19 sempat pulang kampung. Namun, di kampung tidak punya pekerjaan, akhirnya kembali lagi ke Jakarta.

Baca juga:Sempat Anjlok Akibat Corona, "Jilbab Kalian" Kembali Banjir Pesanan

Dia mengaku mendapat bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp2,4 juta. Bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah modal dan membveli sepeda baru untuk mendukung usahanya. (adji/ta)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT