JAKARTA - Kasus penembakan Pendeta di Intan Jaya, Papua, tim gabungan Polri masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
Kasus penembakan tersebut kemudian dimanfaatkan pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk melakukan propaganda dengan menuduh TNI Polri.
"Selama ini propaganda KKB memang demikian selalu menyudutkan dan menyalahkan Polri dan TNI di sana," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.
Dikatakan, tim gabungan TNI Polri masih bekerja mendalami kasus tersebut untuk mendapatkan pelaku sebenarnya. "Di sana sudah ada tim gabungan TNI-Polri yang kita sama-sama tunggu nanti tentunya hasilnya dari tim gabungan," ucanya.
Sebelumnya, Pendeta Yeremia tewas usai terkena tembakan pada Sabtu (19/9) lalu di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Saat ini ada dua versi kronologi penembakan terhadap Yeremia. Pertama, tudingan dari aparat TNI yang mengatakan pelaku penembakan murni anggota KKB.
Kedua, keterangan sejumlah tokoh agama setempat yang menyebut prajurit TNI bertanggung jawab dalam insiden itu. Polisi hingga kini belum menjelaskan soal insiden tersebut lantaran masih dalam proses penyelidikan. Polisi mengirimkan tim penyelidik ke Kampung Bomba untuk meminta keterangan dari istri korban. (M5/tha)