JAKARTA - Pembangunan listrik ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) terus diupayakan demi mewujudkan energi berkeadilan hingga pelosok nusantara.
Di Kalimantan Timur, PLN berhasil menghadirkan terang di Desa Bohe Silian, Desa Payung-Payung dan Desa Teluk Harapan, setelah berhasil menyambungkan listrik ke Pulau Maratua.
Pulau Maratua adalah salah satu pulau terluar yang teletak di Provinsi Kalimantan Timur. Tersohor dengan keindahan alam bawah lautnya, Pulau Maratua sering disebut sebagai primadona destinasi wisata bahari di Kabupaten Berau.
Baca Juga : Habis Gelap Terbitlah Terang, Bahagia Warga 4 Dusun di Donggala Nikmati Listrik PLN
Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, mengatakan bahwa listrik PLN untuk Pulau Maratua sudah lama didambakan oleh warga desa. Pasalnya, listrik merupakan elemen yang amat penting untuk menggerakkan roda perekonomian disana yang mayoritas didominasi oleh nelayan dan pelaku wisata.
"Tentu kami sangat gembira dengan masuknya PLN ke Pulau Maratua. Sebagai langkah awal kami mengapresiasi upaya PLN menghadirkan listrik untuk warga Maratua," tutur Agus dalam keterangannya, Minggu (27/9/2020).
Mewakili masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Makmur, yang juga turut hadir dalam peresmian daring ini menyampaikan bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat, sehingga harus diupayakan pemerataannya.
“Dengan teknologi yang terus berkembang, listrik menjadi hal yang paling dibutuhkan. Terlebih, dalam kondisi pandemi saat anak-anak bersekolah dari rumah, kita bekerja dari rumah, semua itu membutuhkan listrik sebagai elemen dasarnya. Jajaran pemerintah daerah harus selalu pro aktif membantu dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan PLN dalam upaya menerangi negeri”, ucap Makmur.
Baca Juga : PLN Hadirkan SPLU Agar Petani Makin Produktif
Dengan listrik yang disuplai oleh PLTD Maratua, sedikitnya ada 600 potensi pelanggan yang menikmati listrik PLN untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.
Untuk mengalirkan listrik di Pulau Maratua, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sejauh 18 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR) sejauh 15 kilometer sirkuit (kms) serta memasang 8 unit trafo dengan kapasitas 800 kVA.
General Manager PLN UIW Kaltimra, Sigit Witjaksono, menjelaskan bahwa rasio desa berlistrik di Kalimantan Timur sudah 100%, dengan 77.84% desa telah berlistrik PLN per September 2020.
"Dari 1038 Desa di Kalimantan Timur, 808 desa sudah dilistriki oleh PLN. Dalam melistriki desa-desa terpencil atau 3T, tantangan terbesarnya adalah medan yang sulit. Di Pulau Maratua misalnya, dimana mobilisasi material besar hanya bisa lewat jalur laut, dan dihantam ombak yang tinggi. Namun itu bukan menjadi hambatan bagi kami untuk terus menerangi negeri," terang Sigit. (Rizal/tha)