Ogah Jaga Jarak ? Jangan Nyesel Bila Kamu Mengalami Ini

Nasional

Ogah Jaga Jarak ? Jangan Nyesel Bila Kamu Mengalami Ini

Sabtu 19 Sep 2020, 11:00 WIB

PANDEMI Covid-19 mau tidak mau, suka tidak suka telah mengubah gaya hidup kita. Pakai masker sehari-hari menjadi kewajiban, lalu tidak bisa lagi berkerumun kongkow-kongkow sama teman, dan rajin cuci tangan. Kebiasaan baru ini harus dijalankan dalam setiap beraktivitas.

Apa saja kebiasaan baru tersebut ? Pakai masker, jaga jarak fisik (physical distancing), rajin cuci tangan. Di tengah pandemi ini, menjaga jarak adalah salah satu cara efektif untuk menekan penyebaran virus corona. Bertemu dengan siapa pun, baik teman, kerabat maupun saudara, menjaga jarak wajib dilakukan. Minimal 1 meter.

Organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) merekomendasikan, physical distancing sebagai salah satu cara menghindari penularan virus corona. Para ahli menyebutnya sebagai ‘arah yang tepat’ untuk mengekang Covid-19. Karena penyebaran virus ini begitu cepat.

Efektifitas physical distancing dalam menekan penularan virus corona, diakui oleh Robert Signer, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas California, Robert Signer. Dia menyebutkan menjaga jarak saat bertemu dengan orang lain, efektif menurunkan penyebaran virus dan jumlah laju penyebaran infeksi secara signifikan.

Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk respons Covid-19 sekaligus kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, juga mengatakan saat ini hal yang bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona adalah tidak berada di kerumunan atau tempat ramai.

Jika terpaksa mesti keluar rumah dan berada di publik, pastikan kamu menjaga jarak per 2 meter dari orang lain. Jarak 2 meter ini diekspektasikan menjadi jarak yang cukup aman untuk menghindari paparan Virus Corona.

Sebaliknya, bila tetap ogah menjaga jarak ketika bertemu, kongkow-kongkow dan ngobrol dengan teman, tetangga, saudara maupun kerabat, maka akan ada risiko yang akan kamu rasakan. Apa saja yang kamu alami bila tidak melaksanakan physical distancing ? Ini dia:

1. Kamu bakal mengirup droplet

Pandemi Covid-19 dapat menyebar di antara orang-orang yang berdekatan. Penularan sangat cepat terjadi karena virus dapat bertahan selama berjam-jam dalam tetesan cairan yang ada di udara. Lalu dapat ditularkan melalui permukaan yang terkontaminasi, dan mudah menyebar melalui droplet batuk dan bersin.

Kalau kamu tetap nekat ogah jaga jarak, virus akan menempel di tubuhmu, di pakainmu, di tanganmu dan di mana saja. Bisa saja secara tidak sadar kamu meyentuh wajahmu dengan tangan yang sudah dihinggapi virus. Artinya, kamu sudah menghirup droplet.

2. Keluargamu Bakal Terpapar

Bila kamu menghirup udara droplet orang yang terpapar virus corona, maka kamu pun terpapar Covid-19. Nah, ketika pulang ke rumah kamu membawa serta virus dan otomatis menularkan kepada anggota keluarga. Artinya, kamu sudah menjadi penyebab munculnya kluster keluarga.

3. Teman Sejawat Ikut Tertular

Orang yang sudah terpapar Covid-19 namun tidak merasakan gejala alias jadi OTG (Orang Tanpa Gejala), maka ia menjadi sumber transmisi menularkan virus kemana pun dia pergi. Tapi ketika bertemu teman sejawat di kantor, dia akan menularkan virus. Ngobrol dan ngopi bareng teman, bertegur sapa tanpa mengindahkan physical distancing, sama saja kamu pembawa bencana.

Makanya, jangan menyesal bila kamu terpapar gara-gara ogah menjaga jarak. Jangan pula nyesel bila kamu menjadi penyebab kluster keluarga, dan jangan nyesel kalau kamu jadi pemicu penyebaran Covid-19. Menjaga diri wajib kita lakukan bila ingin. Jaga jarak adalah cara sederhana mencegah penularan virus corona.

Tags:
maskercovid-19kominfokementrianpakai maskerKementrian Komunikasi dan InformatikKementrian kominfoayo pakai masker

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor