2. Berdasarkan data transaksi 14-17 September 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,64 triliun, dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp1,80 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp2,84 triliun.
3. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp168,27 triliun.
B. Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali
1. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III September 2020, perkembangan harga pada bulan September 2020 diperkirakan deflasi sebesar -0,01% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender sebesar 0,92% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy).
2. Penyumbang utama deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,03% (mtm), bawang merah sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,02% (mtm). Kenaikan harga bawang putih diperkirakan karena pasokan impor yang mulai berkurang, sedangkan kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga CPO internasional.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko. (rizal/ys)