ADVERTISEMENT
Rabu, 9 September 2020 22:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengatakan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah memulai upaya pengembangan vaksin Merah Putih dengan menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia.
"Saat ini secara keseluruhan telah berproses mencapai 50 persen dengan target uji kepada hewan pada akhir tahun ini," terang Bambang yang juga Ketua Penanggungjawab Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9).
Bambang menjelaskan selanjutnya, sekitar awal tahun depan tim menargetkan agar bibit vaksin tersebut sudah dapat diserahkan kepada Bio Farma untuk dilakukan formulasi dan produksi dalam rangka uji klinis dari tahap satu hingga tiga.
"Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma," papar Bambang.
Dia mengatakan perkiraannya di triwulan keempat 2021 kita bisa memproduksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar.
Tim pengembangan vaksin Merah Putih nantinya juga akan mengajak beberapa perusahaan farmasi swasta untuk ikut memproduksi vaksin Covid-19. Pemerintah memerlukan vaksin Covid-19 dalam jumlah besar untuk seluruh masyarakat, sehingga membutuhkan kapasitas produksi yang besar pula yang dapat dipenuhi oleh kerja sama pemerintah dengan perusahaan-perusahaan farmasi swasta.
"Karena itulah kami mengajak Bio Farma untuk melakukan ekspansi dan perusahaan-perusahaan swasta lain untuk ikut mendukung," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Sedangkan dari tim perwakilan dari pengembangan vaksin Merah Putih yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BPOM Penny K. Lukito, serta Prof. Ali Ghufron Mukti selaku Ketua Konsorsium Riset Inovasi Covid-19 dan Prof. Amin Soebandrio selaku Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. (johara/win)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT