Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlang Samoedro talkshow di BNPB, Senin (7/9/2020) (mita)

Nasional

Timbul Klaster Keluarga Akibat Penularan oleh Orang Tanpa Gejala

Senin 07 Sep 2020, 18:08 WIB

JAKARTA - Meningkatnya jumlah klaster keluarga di sejumlah daerah  diduga akibat penularan oleh orang tanpa gejala atau mereka yang tidak sadar tengah membawa virus corona pulang ke rumah. 

Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlang Samoedro menyatakan klaster keluarga terjadi akibat banyak orang tanpa gejala atau gejala ringan yang tanpa sadar menularkan kepada nggota keluarganya.

"Biasanya, karena gejalanya ringan, ornag menganggapnya jadi tidak ada gejala. Itu yang seringkali orang tidak sadar bahwa dia sedang membawa virus," kata dia di BNPB Jakarta, Senin (07/09/2020). 

Sementara itu, Analis Pandemi Talks Firdza Radiany mengatakan berdasarkan analisa dari Dinkes Bogor, 33,7 persen kasus di Bogor merupkan klaatee keluarga. 

"Banyak aktivitas warga yang menyebabkan penyebaran virus. Seperti membiarkan anak-anak bermain di luar, kegiatan berkumpul warga seperti silaturahmi, kondangan, dan kegiatan rekreasi ke tempat publik yang ramai," jelas Firdza dalam acara yang sama melalui sambungan video. 

Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid -19 Prof Akmal Taher mengatakan masyarakat seharusnya menjaga diri untuk keluarga. 

"Kalau saja masyarakat persepsinya betul, orang-orang harusnya akan menjaga diri dan keluarga, apalagi jika ada anggota keluarga yang komorbit dan rentan," jelas Akmal dalam momen yang sama. 

Akmal melanjutkan, "Yang harus dilakukan adalah ketika seseorang terpapar di luar, sambil menunggu hasil tes, di rumah seharusnya karantina rumah, tanpa berkativitas dengan ornag lain," lanjut Akmal. (mita/win) 

Tags:
Klaster Keluargapenularanorang-tanpa-gejala

Reporter

Administrator

Editor