JAKARTA – Meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta Timur akibat perilaku warga yang tak taat akan protokol kesehatan. Pemerintah kota (Pemkot) pun meminta masyarakat untuk lebih disiplin dan tak menganggap pandemi ini sebagai hal yang biasa.
Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, saat ini jumlah kasus yang terkonfirmasi terus meningkat. Hal itu disebabkan karena warga menganggap ancaman penularan Covid-19 sebagai hal yang biasa sehingga terabaikan. "Masyarakat menganggap Covid-19 hal yang biasa, namun ketika kita menjadi korban, baru disebut itu luar biasa," katanya, Jumat (4/9).
Dikatakan Anwar, razia protokol kesehatan yang digelar petugas gabungan tiga pilar Jakarta Timur selalu berhasil menjaring pelanggar. Selain itu, pengurus RT/RW yang membatasi akses keluar masuk permukimannya, tapi dalam permukiman warga justru berkumpul. "Ini terlihat di kampung-kampung, di kawasan padat sering ngerumpi, berkumpul dan tidak menggunakan masker. Ini tentunya menjadi klaster baru," ujarnya.
Atas kondisi itu, sambung Anwar, pihaknya akan terus berupaya mensosialisasikan bahaya Covid-19 ke warga dengan berbagai cara agar warga mematuhi protokol kesehatan. Karena dengan terus mengingatkan warga diharapkan mereka bisa sadar dan disiplin. "Upaya ini yang hanya bisa kami lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Kesadaran warga, sambung Anwar, sangat diperlukan agar tak menambah beban tenaga kesehatan dan penggali makam yang selama ini terbebani. Terlebih fasilitas rumah sakit di DKI Jakarta sudah hampir terpakai, baik ICU maupun isolasi. "Tentunya pak Gubernur nanti akan mengambil langkah-langkah berikutnya, untuk mengatasi ini," tuturnya. (Ifand/tri)