JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) mengatakan terdapat sejumlah faktor peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan jumlah kasus positif di Jakarta lantaran adanya peningkatan pemeriksaan tes hasil dari aktivitas program kesehatan oleh Puskesmas.
Puskesmas dikatakan sudah mampu untuk menggali kasus baru. Hasil positif yang didapatkan tersebut diikuti dengan tracing. "Dari 630 kasus baru yang dilaporkan pada Minggu (30/08), merupakan hasil tracing atau pelacakan kontak erat oleh aktivitas program kesehatan yang ada di DKI Jakarta yakni Puskesmas." kata Wiku
Selain itu, lanjut Wiku, jumlah positif Jakarta jauh di atas yang lain karena jumlah pemeriksaan tesnya berkontribusi 43 persen dari jumlah tes nasional saat ini.
"Bahkan Jakarta juga telah melampaui standar World Health Organization (WHO). Namun adanya tingkat penularan yang tinggi tetap harus dikendalikan," kata Wiku
Sementara itu, positivity rate di DKI Jakarta dikatakan Wiku juga naik menjadi 9,7 persen, sementara tingkat nasional angkanya 14,8 persen. Ini menunjukan angkat tersebut masih belum mengikuti standar WHO yang seharusnya di bawah 5 persen.
selain itu, tingkat kematian di Jakarta turun menjadi 3 persen, sedangkan nasional 4,3 persen. Tingkat kesembuhan di Jakarta juga naik menjadi 76,7, sedangkan nasional menjadi 72,2 persen.
Wiku juga mengatakan 30 persen dari kasus Jakarta berasal dari daerah sekitar, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Hal ini bisa terjadi tentunya kami perlu dukungan seluruh masyarakat bahwa kondisi pandemi masih terjadi di seluruh dunia dan kita harus tetap berhati-hati menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, kapanpun itu," Tegas Wiku
Sebelumnya, Wiku juga mengatakan faktor meningkatnya kasus positif di DKI Jakarta lantaran adanya libur panjang.
"Agar tidak terjadi kondisi seperti yang dialami Jakarta saat liburan panjang, dan terjadi peningkatan penularan serta kasus," pungkas Wiku. (mita/tri)