JAKARTA - Telah viral di media sosial tawuran remaja antar RW 8 dan RW 3 di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat pada (1/9) yang dipicu oleh ledek-ledekan di media sosial. Kedua kubu terlihat saling serang menggunakan batu dan juga senjata tajam.
"Dipicu saling ledek. Itu anak RW 8 terus sama RW 3. Seringnya kaya ledek-ledekin aja. Kalau sama warga sini mah nggak kaget orangnya itu aja," ujar Kapolsek Palmerah, Kompol Supriyanto (1/9).
Supriyanto menjelaskan bahwa ke-16 orang pelaku tawuran yang terjadi pada (29/8) kemarin sengaja memviralkan aksinya di media sosial agar dipandang berani oleh kelompok lawan.
"Yang viralin video itu mereka sendiri, jadi kaya mau nunjukin mau jago-jagoan aja. Nggak lama, 5 menit doang yang penting udah masuk viral aja udah merasa bangga," jelasnya.
Ke-16 orang tersebut diamankan ke Polsek Palmerah. Belasan di antaranya masih berusia di bawah umur, antara 12 hingga 16 tahun. Polisi juga mengetahui, beberapa di antara mereka kedapatan membawa senjata tajam, namun telah dibuang dan masih dalam pencarian sebagai barang bukti.
"Jadi ketika ada kita itu senjata tajam pada dibuangin. Kita lagi cari makanya" tambah Supriyanto.
Pihak kepolisian akan memanggil pihak sekolah jika para remaja ini masih pelajar. Nantinya, bantuan siswa berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik remaja pelajar ini akan dicabut.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kasus ini. "Sampai sekarang nggak ada (gak ada korban jiwa)," ujarnya.
Hal ini mengkhawatirkan, karena sebagian dari mereka yang tidak mengenyam bangku pendidikan justru tidak takut akan hukum. Mereka lebih mengutamakan ketenaran, sehingga menghalalkan segala cara untuk bisa viral.
"Tapi anak-anak itu pada nggak takut, karena rata-rata mereka nggak sekolah," tandasnya. (Nada/win)