JAKARTA - Polisi terus melakukan pengejaran terhadap pelaku kasus penembakan bos pelayaran di di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi menangkap dua pelaku yakni joki dan eksekutor penembakan bos pelayaran. Lantas, Joki K dan eksekutor kakinya dipelor polisi, sebab melawan saat ditangkap
Dua tersangka pembunuh bos pelayaran, Sugianto, 51 ternyata kakinya dilumpuhkan anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Eksekutor, Dikky Mahfud, 50 bersama Jokinya Syahrul, 58 terpaksa ditembak lantaran melawan saat diringkus.
Hal tersebut terlihat saat keduanya digiring petugas tampak pincang saat melakukan adegan rekontruksi pembunuhan di dua lokasi terpisah di Mapolda Metro Jaya dan TKP penembakan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).
Sang eksekutor Dikky disergap petugas di Perumahan Antasari Permai Jl. Krakatau Raya, Kel. Nusantara permai, Kecamatan Sukabumi kota Bandar Lampung.
Sedangkan, Syahrul sebagai Joki dibekuk di kawasan Mulang Maya, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Provinsi Lampung. Saat diamankan, pada 21 Agustus 2020 mereka menyerang petugas dengan berusaha kabur.
Tersangka Dikky dan Syahrul baru menyerah setelah kedua kakinya dihadiahi timah panas oleh petugas. "Tim Opsnal Resmob langsung melakukan tindakan tegas terukur terhadap keduanya. Menembak bagian kakinya," kata Kabid Humas Polda Metri Jaya Kombes Yusri Yunus, Selasa (25/8/2020).
Kanit I Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Herman mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tersangka Dikky sewaktu mudanya kerap melakukan aksi copet, namun belum pernah tertangkap pihak kepolisian.
"Dari pemeriksaan tahun 80 an, tersangka DM ini pernah mencopet di daerah Lampung. Tapi pengakuannya sudah tobat dan dia sudah tinggal di Bangka Belitung," ucap Herman.
Dikky sendiri mau melakukan aksi penembakan itu untuk membantu Nur Luthfiah, 34 sebagai otak pelaku, lantaran kesal Nur anak seorang Ustad yang terpandang di Lampung kerap di marahi dan dilecehkan oleh pemilik tempatnya bekerja.
Orangtua Nur, merupakan seorang ustad yang memiliki kharismatik berinisial MNG. Semasa hidupnya, almarhum memiliki puluhan ribu ja’maah yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan sampai ke beberapa nanca negara.
Dan para tersangka yang terlibat mulai perencanaan hingga melakukan eksekusi pembunuhan merupakan murid ustad MNG. Aksi Nur bisa mengumpulkan murid orangtuanya lewat suami sirinya Ruhiman, 42. (ilham/win)