JAKARTA - Pengamat penerbangan Arista Atmadjati mengatakan, N250 banyak saingannya di kelas itu, ada Atr 72 Perancis dan Dornier Jerman.
"Jadi N250 akan sulit dan susah kompetesi di pasar kelak kalau dipaksa juga dibuat," kata Arista, Jumat (21/08/2020).
Ia mengatakan, tetapi era rezim sekarang juga tidak bisa disalahkan 100 persen.
Arista mengatakan, karena rezim sekarang juga lagi punya dua proyek pembuatan pesawat, antara lain:
N219 produksi PT. Dirgantara Indonesia yang isinya 19 penumpang, adalah test flight nunggu sertifikasi d€an pesawat jet tempur KX kerjasama dengan Korea Selatan.
"Indonesia bikin pesawat jet tempur KX Indonesia dan Korea Selatan. Jadi karena anggaran cekak memang harus dipilih yang mana. Kebetulan yang dipilih N219 dan Jet Tempur KX," bebernya.
Arista mengatakan, Kalau N250 tahun 1998 magkrak era presiden yang terdahulu dan teknologinya susah jauh tertinggal.
Sebelumnya, Pesawat N250 karya BJ Habibie sudah lama dihentikan pengembangannya akibat krisis ekonomi 1998 dan intervensi IMF.
Setelah puluhan tahun terparkir di sana, PTDI memutuskan memindahkan badan pesawat ke museum pada 14 Agustus 2020. Pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca akan jadi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.
Mengutip pernyataan PTDI, Kamis (20/8/2020), penyerahan pesawat karya almarhum BJ Habibie itu sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020 tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PTDI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala, Yogyakarta. (rizal/tri)