JAKARTA – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Ahmad Mubarok menyayangkan rencana pemerintah yang akan menempatkan Pesawat buatan BJ Habibie di museum.
"Padahal almarhum Habibie sendiri menghendaki agar pembangunan pesawat terbang tetap dilanjutkan," terang Mubarok yang dihubungi di Jakarta, Jumat (21/8).
Mubarok menceritakan dirinya pernah bertemu Habibie sebelum meninggal dunia. Ada tanah seluas 200 hektar di Bogor, Jawa Barat dan almarhum minta 50 hektar untuk dijadikan laboratorium teknologi pesawat terbang di tempat tersebut.
Artinya apa, menurut Mubarok. bahwa Habibie menghendaki ada kelanjutan dari teknologi pembuatan pesawat terbang buatan anak bangsa.
"Kalau sekarang Indonesia tidak memiliki uang untuk membuat pesawat, tapi ilmu teknologi tetap dipertahankan, seperti keinginan Habibie yang akan membuat laboratorium tadi," terang Mubarok.
Namun, lanjut Mubarok, dengan menempatkan pesawat buatan Habibie, artinya bangsa ini menghargai prestasi yang telah dicapai anak bangsa ini.
"Padahal itu merupakan kebanggaan dari Bangsa Indonesia yang bisa membuat pesawat terbang. Tapi itu tidak dihargai," papar Mubarok yang juga guru besar di Universitas Islam Assyafi'iyah (UIA) Jatiwaringin.
Seperti diketahui, Pesawat N250 Gatotkaca rancangan BJ Habibie akan dimasukan sebagai koleksi di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Pesawat pertama buatan Indonesia itu, dibawa dari Bandung menuju Yogyakarta, melalui perjalanan darat. (johara/tri)