TANGSEL – Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan mengalami hal yang tidak menyenangkan saat menghadiri deklarasi koalisi partai pengusung pasangan Muhamad - Rahayu Sarawati Djojohadikusumo.
Anggota Bawaslu yang bernama Fadel Galih ini diusir panitia saat melakukan pengawasan di acara deklarasi.
"Saya datang ke acara ini dan coba buat ambil dokumentasi video, terus tiba-tiba saya ditarik. Saya disuruh jangan di situ, jangan di sini video foto gitu. Di luar dari panggung ini lah," ujar Fadel saat ditemui di kawasan Serpong, Tangsel, Selasa (18/8/2020).
Menurut Fadel, kehadirannya dalam acara tersebut untuk mengawasi acara deklarasi, namun ditarik dan diusir oleh panitia.
"Ya narik maksa sih sebenarnya. Bukan diintimidasi dalam arti saya diusir keluar dari kegiatan inilah," katanya.
Mendapat intimidasi dari panitia, lanjut Fadel, ia memberi tahu jika dirinya merupakan petugas Bawaslu yang sedang bertugas dan menunjukkan kartu identitas yang menempel di dadanya.
"Sudah ngasih tahu dari Bawaslu dan saya pakai ID card. Dan saya juga ada surat tugas. Namun ditarik disuruh jangan di sana. Alasannya karena kalau saya ambil video nanti dibuat yang enggak-enggak," jelasnya.
Sementara, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Tangsel, sekaligus penanggung jawab acara, Yudi Budi Wibowo berdalih dirinya tidak melihat insiden pengusiran itu.
"Bahwa kegiatan ini sudah kita sampaikan surat pemberitahuan ke Bawaslu, ke KPU, ke kepolisian dan sebagainya. Jadi saya sebagai ketua pelaksana dari tadi tidak melihat dan tidak mendengar dan tidak mendapat laporan tentang insiden dan segala macamnya," ungkap Yudi.(toga)