JAKARTA – Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggelar rapid test terhadap 300 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pekerja Penyedia Jasa lainnya Orang Perorangan (PJLP) yang bertugas di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2020).
Dari 300 orang dirapid, tiga orang reaktif virus Corona. Hal tersebut diungkapkan Wakil Walikota Jakarta Selatan Isnawa Adji. “Tiga orang yang reaktif Covid ini langsung dilakukan test swab,” papar Isnawa.
Peserta yang reaktif Corona, lanjut Isnawa, saat ini sudah ditangani oleh petugas Suku Dinas Kesehatan. Mereka akan menjalani test swab dengan mengusap rongga pernafasannya menggunakan alat kapas lidi khusus.
“Hasil swab dua orang yang reaktif dapat diketahui enam sampai delapan hari kemudian. Jadi, untuk sementara mereka melakukan isolasi mandiri,” kata Isnawa yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta Selatan.
Dikatakannya, rapid test atau tes cepat untuk pekerja PJLP dan ASN ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Dia juga berharap dengan rapid test para pegawai di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan semakin mematuhi protokol kesehatan Covid -19.
“Rapid test memang bukan untuk diagnosa Covid-19 secara langsung, melainkan untuk melihat respon antibodi yang ada dalam tubuh,” kata dia. Selain rapid test, hasil pengukuran suhu tubuh kepada pengunjung dan pegawai yang memasuki lingkungan kantor Wali Kota Jakarta Selatan sebagai deteksi awal untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selama ini, yang paling berisiko tertular virus Covid adalah pekerja PJLP.
“Kita mendengar kantor menjadi salah satu lokasi potensi pandemi penyebaran Covid-19. Untuk itu petugas cleaning service, security, pekerja taman, teknis mekanik, dan lainnya wajib menjalani rapid test," imbuh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jaksel. (adji/tri)