JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggandeng Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, dalam peluncurkan program ‘Pahlawan Digital UMKM’.
Peluncuran program bertajuk “Inovasi untuk UMKM Go Digital” ini diselenggarakan dalam rangka memberikan apresiasi kepada para inovator digital UMKM dan menjaring inovator baru lainnya.
Dalam kegiatan tersebut Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki bertindak sebagai pembicara, juga Putri, CEO Titipku Henri Suhardja, CEO Wahyoo Peter Shearer, dan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Menteri Teten menekankan pentingnya peran teknologi dalam mengakselerasi UMKM agar dapat berjualan secara daring.
Akselerasi ini diperlukan melalui inovator-inovator muda agar 64 juta UMKM di seluruh Indonesia dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. “Kementerian Koperasi dan UKM memberikan insentif kepada para inovator muda agar mereka dapat membantu pelaku UMKM secara lebih luas,” ujarnya.
Di antara sejumlah inovator muda yang telah berkiprah dalam pemberdayaan UMKM antara lain Wahyoo dan Titipku.
Wahyoo adalah platform digitalisasi UMKM yang meningkatkan daya jual warteg. Titipku fokus pada pemberdayaan pedagang pasar agar go digital.
Teten tak menampik persaingan UMKM saat ini cukup sengit. Karenanya, ia menyarankan, kualitas produk maupun cara merespons pesanan itu menjadi penting. Inilah yang perlu terus dikembangkan dan dipertahankan oleh pelaku UMKM.
Menurut Teten, masih banyak UMKM yang tidak memiliki tempat usaha yang bagus. Bahkan sebagian besar melakukan kegiatan usaha di rumah masing-masing. Dengan masuk ke market place, maka permasalahan mereka bisa diselesaikan. “Pada masa Covid-19 ini kita jadi belajar betapa pentingnya jualan secara online,” tegas Teten dalam siaran Pers KemekopUKM Senin (18/8/2020).
“Kenapa di 15 provinsi? Karena tak satu pun program yang one size fits all, tak ada satu program yang berlaku untuk semua. Kita sesuaikan dengan kultur kota-kota itu sendiri,” bebernya.
Sementara Staff Ahli Milenial Prisden RI Putri Tanjung juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Tak cuma UMKM, dalam kondisi pandemi, semua orang hendaknya berlaku adaptif. Mereka kudu kreatif dalam menggali cara-cara menyelesaikan masalah.
“Untuk menjadi adaptif, tentu saja kita butuh pelatihan maupun pendampingan. Di “Pahlawan Digital” pun, para inovator muda yang memiliki ide-ide yang bagus ini juga tetap butuh pendampingan. Dengan begitu, mereka bisa berkembang dan lebih adaptif serta dapat membantu lebih banyak lagi UMKM,” kata Putri.
Putri mendorong inovator muda untuk ikut dalam program “Pahlawan Digital UMKM” agar mereka dapat berkontribusi pada bangsa dan negara. “Jika banyak kaum muda yang membantu UMKM, maka UMKM akan maju, dan Indonesia akan berjaya,” tegasnya. (adji/tri)