Para pedagang pernak pernik kemerdekaan di Pasar Pagi Asemka

Jakarta

Omzet Penjualan Pernak-pernik Kemerdekaan Turun Drastis, Tak Melulu Dipicu Pandemi

Sabtu 15 Agu 2020, 19:49 WIB

JAKARTA – Omzet penjualan pernak-pernik kemerdekaan turun drastis pada pedagang di Pasar Pagi Asemka, Tambora Jakarta Barat. Para pedagang menyebut, turunnya penjualan bukan melulu dipicu oleh pandemi Covid-19.

Pasalnya, jumlah pedagang pernak-pernik kemerdekaan yang berada di sepanjang kawasan Pasar Pagi Asemka lebih sedikit dibandikan tahun sebelumnya.

Tak hanya itu saja, salah satu penjual pernak-pernik kemerdekaan juga mengungkapkan kalau barang yang mereka jajakan tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu berdampak terhadap omzet mereka pula.

Salah satu pedagang yang berjualan di sana, Sandi (40), mengungkapkan, dirinya sebenarnya tak terlalu terkejut bahwa omzet penjualan pernak-pernik kemerdekaan menurun. Sebab saat hendak berjual dua minggu lalu, dirinya sudah memprediksi hal tersebut.

"Sejak belum dagang juga tahu pasti bakal sepi nih, namanya lagi corona gini. Pasti enggak semeriah pas lagi situasi normal," ujar Sandi di lokasi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (15/8/2020).

Menurutnya, pendapatannya selama dua pekan ini hanya mencapai Rp. 5 juta saja. Padahal sebelum pandemi Covid-19, tepatnya di tahun-tahun sebelumnya, pria berusia 40 tahun ini bisa mengantongi penghasilan dua kali lipat dari penghasilannya sekarang.

"Omzetnya merosot hampir 70 persen lah, parah banget emang. Yang beli juga paling buat dipasang di lingkungan RT, engga ada yang beli borongan buat dijual lagi," ucap Sandi.

Adapun pernak-pernik kemerdekaan yang dijualnya berupa bendera kecil, bendera, gambar tempet dan umbul-umbul. Harganya pun variatif, mulai dari Rp. 5 ribu hingga Rp. 200 ribu. Di hari biasa, pria tersebut memang tak berjualan pernak-pernik kemerdekaan, melainkan menjual aneka buah.

Sementara itu pedagang lainnya, Firman, mengatakan hal senada. Omzet penjualan pernak-pernik di lapaknya juga menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ya semuanya juga anjlok kalau sekarang. Jangankan bendera yang bukan kebutuhan pokok, yang dagang sembako aja juga omzetnya menurun," ungkapnya.

Diharapkan, akhir pekan ini jumlah pembeli dapat meningkat sehingga barang jualannya dapat tetap laris manis. Pasalnya, Senin lusa sudah jatuh tanggal 17 Agustus. 

Meskipun begitu, karena pernak-pernik bukan barang yang memiliki tanggal kadarluasa. Maka barang-barang tersebut dapat ia simpan untuk dijual kembali tahun berikutnya.

"Hari Senin kita udah pulang kampung. Semoga aja hari ini sama besok ada rezeki tambahan," kata Firman.

"Kalau engga laku, disimpan di gudang buat tahun depan. Karena kan ini engga bakal basi, jadi engga apa-apa," pungkasnya. (firda/win)

Tags:
pernak-pernikPenjualan Pernak-pernik 'edagang pernak-pernikpernak-pernik bukan barang

Reporter

Administrator

Editor