AMSORI (40), memang lelaki tidak fokus. Tadinya dia mau mengawini emaknya, Ny. Tania (40). Tapi begitu lihat calon anak tirinya, Ida (16), begitu mulus, langsung berubah pikiran. Dicabulinya itu ABG. Begitu dilaporkan ke ibunya, terpaksa rencana perkawinan yang tinggal 3 hari itu dibatalkannya.
Untuk menggapai sesuatu haruslah fokus, jangan pikiran bercabang ke mana-mana. Begitu pula sedang mencari istri. Bila targetnya sudah jelas janda si A, jangan pula masih mengincar anak bawaannya pula. Jika sampai ketahuan si calon istri, perkawinan bisa dibatalkan mendadak. Sebab di manapun takkan ada istri yang merelakan suaminya mata keranjang, geratakan ke mana-mana.
Amsori warga Plumbon Cirebon, sudah beberapa waktu lamanya pacaran dengan janda Tania, warga Weru. Mereka sudah tahu persis akan status masing-masing, Amsori duda, Tania juga janda uikkk….uikkk dengan anak bawaan sudah ABG bernama Ida nggak pakai Leman. Tapi seperti apa calon anak tirinya itu, Amsori belum pernah melihat.
Mereka pun pacaran dengan seksama, sampai kemudian Amsori main ke rumah calon istrinya.Di situlah dia mulai kenal dengan Ida. Wih, ternyata anak bawaan Tania lebih paten. Ibarat makanan sepertinya lebih maknyusss. “Kapan-kapan gua kerjain dia…” ancam Amsori diam-diam.
Tuh, kan lelaki! Baru melobi calon istri sudah mau ngudak-udak anaknya. Dan ketika hari perkawinan sudah ditentukan, Amsori mulai akrab dengan calon anak tirinya itu. Diajak ke mana-mana dalam rangka persiapan perkawinannya.
Tapi rupanya Amsori sudah nggak sabaran lagi. Sekali waktu dia nekat menggerayangi Ida, meski belum sampai daerah inti. Tapi hal itu sudah membuat Ida kaget dan kemudian mengadi pada emaknya. Tentu saja Tania marah, sehingga rencana nikah yang tinggal 3 hari itu dibatalkan. “Sudah batal saja. Kalau sudah menokah pasti
makin parah dia,” ujar janda Tania.
Perkawinan betul-betul batal, untuk selamanya dan sekarang Amsori malah jadi urusan polisi karena dilaporkan oleh calon istrinya. Kasihan dia, batal kawini janda, batal gerayangi anak tiri.
Kalau ada Kadir pelawak, pasti diancam: tak bunuh kamu! (dc/gunarso ts)