Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari. (Ifand)

Narkoba

BNN Harapkan Reformasi di Lapas dengan Menindak Oknum Terlibat Narkoba

Kamis 13 Agu 2020, 17:50 WIB

JAKARTA - Dipindahkannya narapidana narkotika ke Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Nusakambangan, tampaknya belum sepenuhnya berhasil membuat peredaran narkotika menghilang.

Pasalnya para pengendali saat ini masih bebas mengorder narkoba dari luar negeri untuk dibawa masuk ke Indonesia. 

Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya masih menemukan pengendalian yang dilakukan para napi untuk memasukan narkotika ke Indonesia.

Meski sebelumnya pemindahan napi sudah dilakukan, namun hal itu belum dirasakan maksimal. "Sejauh ini kasus penyelundupan yang dilakukan napi memang kembali meningkat, kisarannya 10-15 persen," katanya, Kamis (13/8).

Dikatakan Arman, pihaknya memberi apresiasi kepada Dirjen PAS yang sebelumnya memindahkan 41 napi narkoba. Dimana seluruhnya dikirim ke lapas Nusakambangan yang memiliki keamanan maksimal.

"Kemarin kami berharap dengan pemindahan itu bisa sedikit mengurangi, namun masih ada saja napi yang bermain," ungkapnya. 

Dari hal itu, Arman menilai, masih bebasnya napi mengendalikan narkotika akibat dari ulah oknum sipir sendiri. Pasalnya, hanya dengan bantuan dari oknum sipir itulah, napi masih bebas menggunakan telepon genggam dari dalam lapas.

"Karena itu kami berharap untuk dilakukan reformasi didalam lapas dengan menindak oknum yang terlibat dengan napi," ungkapnya.

Dikatakan Arman, yang terpenting untuk menghentikan jaringan narkotika dari balik lapas, adalah sistem pengawasan yang ketat. Hal itu baik terhadap narapidana maupun petugas yang berada di lapas.

"Karena para bandar narkotika ini masih dapat memberikan perintah dan bertransaksi karena adanya bantuan fasilitas yang diberikan oleh oknum lapas," terangnya.

Sejauh ini, sambung Arman, pihaknya juga melakukan kordinasi yang baik dengan Dirjen PAS. Meski begitu, pihaknya juga membuka diri agar dirjen pas memberikan input maupun output, dan memberikan bantuan sistem yang perlu diperbaiki.

Mudah-mudahan dengan adanya pejabat yang baru, reformasi bisa dilakukan diseluruh Indonesia, jadi bukan hanya di Jakarta saja," pungkasnya. (Ifand)

Tags:
NarkobaOknum Terlibat Narkoba

Reporter

Administrator

Editor