Maria Nofianti dan Serabi Kuna buatannya. (mia)

GAYA HIDUP

Bercita Rasa Gurih dan Manis, Serabi Kuna Jodoh yang Pas untuk Ngopi

Minggu 09 Agu 2020, 15:45 WIB

SERABI merupakan makanan tradisional yang cukup banyak penggemarnya. Jenisnya juga bervariasi, ada Serabi Bandung, Serabi Solo, Serabi Jawa, Serabi Ketan dan lain sebagai nya.

Pelaku usaha rumahan, Maria Nofianti membuat inovasi baru dengan membuka usaha kuliner kue tradisional yang bernama ‘Serabi Kuna’.

Maria punya alasan tersendiri, kenapa dirinya memberikan nama ‘kuna’ dalam Serabi buatannya tersebut.

“Niatnya sih bikin Serabi, makanan jadul atau bahasa lainnya yang kuno, cuma aku pakai kuna, karena kalau di Jawa Tengah biasanya orang pakai kata kuna kalau yang sudah kuno banget,” tutur Maria Nofianti, kemarin.

Serabi Kuna memiliki cita rasa yang khusus, selain gurih dan manis, juga enak buat sarapan pagi bersama minuman kopi atau teh manis.

“Jadi Serabinya sih kalau saya rasa kaya Serabi Jawa biasa yang ada di pasaran, cuma kalau ini bentuknya kaya Serabi Solo yang pinggirnya tipis,” paparnya.

Serabi Kuna buatan Maria Nofianti. (mia)

Pada awalnya, Maria menekuni bisnis tersebut lantaran terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang gemar membeli Serabi di pinggir jalan.

“Karena pengalaman kalau beli Serabi di pinggir jalan ha rus pagi-pagi banget dan antrenya panjang, jadi deh aku jualan aja sendiri. Awalnya buat konsumsi sendiri, iseng-iseng, Serabinya itu difoto kemudian diposting. Setelah itu ada yang order, akhirnya aku beli cetakan, awalnya cuma pake teflon biasa,” ungkap wanita berusia 31 tahun ini.

Penggunaan media sosial cukup membantu untuk memasarkan produk tertentu, sebab arus digitalisasi dewasa ini berkembang pesat di kalangan masyarakat Indonesia.

“Pada mulanya terima order cuma hari Sabtu atau Minggu karena kebetulan suami libur kerja, jadi ada yang bantu nemenin anak kalau aku lagi di dapur. Lama-lama banyak juga yang order di hari Senin-Jumat ya, sayang juga kalau ditolak akhirnya terima orderan tiap hari,” jelasnya.

Maria Nofianti dan Serabi Kuna buatannya. (mia)

Alumni Magister Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, ini memasarkan Serabi Kuna melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp (WA) dan lain sebagainya.

“Nah kalau Serabi Kuna nggak perlu antri, cukup order via WA, IG, atau Grabfood, open order dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam,” katanya.

Saat ini, Maria dibantu adik membesarkan bisnis kuliner rumahan tersebut dengan konsep kekinian. “Menariknya kan kita mengusung konsep kekinian, jadi scara packaging kekinian dan modern, tapi rasa tetep tradisional, khas Gula Merah, Santan dan Ampas Kelapa, ditambah ada kuah Kinca Gula Merah yang bikin nikmat,” ucapnya.

Serabi Kuna buatan Maria menggunakan bahan-bahan yang berkualitas seperti tepung beras, terigu, santan, susu, gula merah, ampas kelapa, ragi instan, air dan garam.

Serabi kuna tersebut memiliki beberapa varian toping di antaranya kekinian Gula Merah Lumer, Toping Mises, Keju dan Telur. Harganya cukup terjangkau mulai dari Rp10 ribu per paket dengan isi serabi sebanyak 5 buah dengan wadah cup berukuran 650ml, sementara untuk satuan dijual dengan harga Rp2.500 per buah.

Serabi Keju dijual satuan seharga Rp5 ribu, begitu juga Serabi Telur dijual Rp5 ribu per satuan. Dalam seminggu, Maria bisa mengantongi Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta. Maria juga menjual Sari Lemon asli dan Sambal Matah.

“Untuk sementara Serabi Kuna saya jual di area Purwokerto dan Cilacap. Sambal Matah dan Sari Lemon asli dikirim hingga keluar kota seperti Bali dan pernah dikirim ke Thailand juga,” jelasnya.

Maria berharap bisnis kulinernya itu bisa berkembang pesat. “Saya ingin ke depannya bisa punya gerai atau kedai, bisa waralaba juga. Sehingga bisa membuka lapangan kerja buat orang lain,” pungkas Maria. (mia/ta/ys)

Tags:
KulinerSerabi KunaposkotaPoskota-co-idMaria NofiantiSerabi SoloSerabi BandungSerabi JawaSerabi Ketan

Reporter

Administrator

Editor