INDIA – Setidaknya 17 orang tewas termasuk dua orang pilot setelah pesawat maskapai Air India Express yang membawa 190 orang tergelincir di landasan pacu dan terbelah menjadi dua bagian saat mendarat di Bandara Calicut, Negara Bagian Kerala.
Pejabat setempat mengungkapkan, pesawat tersebut tengah memulangkan warga India yang terjebak karena krisis virus corona.
Perdana Menteri Narendra Modi mengungkapkan kesedihannya dengan kecelakaan pesawat tersebut.
BBC merilis, insiden ini terjadi pada Jumat (7/8/2020) pukul 19.00 waktu setempat di tengah hujan deras, saat akan mendarat untuk kedua kalinya di Bandara Internasional Calicut. Percobaan pertama dibatalkan oleh para pilot karena curah hujan yang deras.
Direktur Jenderal Pasukan Tanggap Bencana Nasional India, S N Pradhan, mengatakan bandara Calicut memiliki "table-top runway" dan pesawat jatuh ke "selokan" setelah tergelincir di atasnya.
Dia mengatakan benturan dengan bagian bawah parit menyebabkan badan pesawat pecah menjadi dua dan bagian depan "hancur dan rusak parah".
Maskapai ini membawa 191 penumpang. Dengan rincian 174 penumpang, 10 bayi, dua pilot dan lima awak kabin di pesawat itu.
Menurut kementerian penerbangan, pesawat itu jatuh 10 meter (35 kaki) menuruni lereng dari ujung landasan yang disebut landasan pacu meja.
Rekaman televisi menunjukkan badan pesawat jet itu terbelah dan dikelilingi oleh personel darurat yang menyemprot bodi pesawat dengan air meskipun tidak ada tanda-tanda kebakaran.
"Prihatin yang mendalam ketika mengetahui kecelakaan tragis pesawat Air India Express di Kozhikode, Kerala. Telah menginstruksikan NDRF [Badan Penanggulangan Bencana Nasional India] untuk mencapai lokasi sesegera mungkin dan membantu operasi penyelamatan," tutur Mendagri, Amit Shah.
Operasi penyelamatan di lokasi kecelakaan sekarang telah selesai dan korban selamat telah dibawa ke rumah sakit di Calicut dan Malappuram, menurut Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan.(tri)