HIBURAN

Silabun Hadir Sebagai Ajang Menghidupkan Kembali Musik Tradisi

Kamis 06 Agu 2020, 21:16 WIB

JAKARTA – Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi program akselerasi digital untuk menghidupkan kembali musik tradisional. Hal ini karena pandemi virus corona yang belum berakhir ini mengharuskan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak, mengatakan di masa sekarang ini musik tradisi atau tradisional sangat jarang diminati masyarakat khususnya anak-anak muda, karena dianggap kuno dan tidak modern.

Hal itu dikatakan Josua saat acara Silaturahmi Bunyi Nusantara (SILABUN) yang bertajuk 'Musik Tradisi, Jurus Bertahan Dari Gempuran Zaman' Kamis (6/8/2020).

"Musik tradisional merupakan identitas bangsa yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Jangan sampai tidak ada regenerasi. Untuk itu, Kemenparekraf menginisiasi program akselerasi digital untuk menciptakan inovasi dan menghidupkan kembali musik tradisi agar ciri khas dari suatu daerah tidak hilang," ucap Josua..

Josua melanjutkan salah satu tujuan dari akselerasi digital musik tradisi ialah mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk bertransformasi dari offline ke online dengan memanfaatkan teknologi, namun tetap memperhatikan dasar-dasar atau ciri khas dari musik tradisional. Hal ini dilakukan untuk memperluas pasar musik tradisional.

"Kita digitalisasikan musik tradisi agar dunia mengetahui kualitas musik tradisi Indonesia yang pantas diperhitungkan," tambah Josua.

Selain itu, Kemenparekraf juga memberikan perhatian penuh untuk mensejahterahkan musisi tradisi dengan melakukan berbagai pendampingan sebagai upaya meningkatkan kompetensi pelaku ekonomi kreatif agar memiliki semangat enterpreneurship.

"Hal ini perlu dilakukan agar para pelaku mengetahui ilmu dasar untuk menjual produknya dalam hal ini karya musik, supaya bisa dipasarkan. Mulai dari produksi hingga ke distribusi," tambah Josua.

Etnomusikolog, Amin Abdullah, mengatakan jurus yang harus dipunyai musisi untuk bertahan dari gempuran zaman ialah melakukan transformasi digital dan memiliki jiwa entrepreneurship. Musik tradisi dalam kacamata ekonomi kreatif dinilai sebagai investasi yang harus dipertahankan eksistensinya.

"Seperti lagu Lathi yang memberikan kejutan luar biasa. Positioning dan inovasi yang menarik untuk memberikan kreasi kekinian tanpa meninggalkan ciri khas musik tradisional dengan memanfaatkan transformasi digital dari mulai produksi hingga ke penjualan," ucap Amin.

Musisi, Dewa Budjana, menuturkan penting sekali seorang musisi untuk melibatkan musik tradisi demi memperindah harmonisasi dalam sebuah karya musik. "Saya berharap pemerintah terus memberikan perhatian dan ruang untuk bisa mengembangkan musik tradisi ke kancah internasional," pungkas Dewa. (mia/win)
 

Tags:
SilabunMenghidupkan KembaliMusik Tradisiposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor